KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten jalan tol mendapat sokongan dari lonjakan pertumbuhan pendapatan jalan tol pada saat mudik Lebaran lalu. Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan, arus mudik Lebaran tahun ini meningkatkan volume aktivitas kendaraan, sehingga dapat berdampak baik terhadap kinerja emiten jalan tol, baik secara kuartalan maupun tahunan. “Selain itu, pertumbuhan aktivitas kendaraan juga berpeluang melanjutkan pertumbuhan kinerja emiten jalan tol, baik dari top maupun bottom line,” ujarnya kepada Kontan, Minggu (18/6).
Sebagai gambaran, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat peningkatan pendapatan tol sebesar 21,7% selama H-8 sampai H+8 Hari Raya Idul Fitri 1444 H (14 April s.d 1 Mei 2023) dibandingkan dengan pendapatan tol pada periode normal di tahun 2022. “Pendapatan tol pada periode dimaksud tercatat sebagai rata-rata pendapatan tol tertinggi pada periode arus mudik dan balik selama ini,” ujar Corporate Communication and Community Development Group Head JSMR Lisye Octaviana pada keterangan resmi, Jumat silam (12/5).
Baca Juga: Saham Jasa Marga (JSMR) Nyaman di Zona Hijau, Simak Rekomendasi Analis Salah satu faktor yang mendorong peningkatan pendapatan tol JSMR tersebut adalah jumlah volume lalu lintas yang mencapai 1,9 juta kendaraan pada periode arus mudik (14 April s.d 23 April 2023) dan 2,06 juta kendaraan pada periode arus balik (22 April s.d 1 Mei 2023). PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) juga mencatatkan peningkatan volume kendaraan yang melintas, meskipun pendapatannya tidak meningkat. Head of Corporate Communication & CSR META, Indah D. P. Pertiwi mengatakan, jalan tol yang mereka operasikan pada umumnya merupakan tipe urban toll road. “Sehingga, membukukan volume lebih rendah pada saat libur lebaran daripada working months, karena mobilitas index di kota-kota besar akan cenderung menurun,” ujarnya kepada Kontan, Minggu (18/6). Namun, untuk Jalan Tol Makassar saat masa arus mudik dan balik Lebaran 2023, pengendara yang melintas didominasi oleh peningkatan aktivitas masyarakat dalam mempersiapkan hari raya. “Sehingga, volume lalu lintas di Jalan Tol Makassar meningkat sekitar 16% jika dibanding hari biasa di luar periode mudik-balik Lebaran 2023,” tuturnya. Untuk pendapatan tol konsolidasi, Indah mengatakan, angkanya masih menunjukkan peningkatan double digit dibandingkan dengan tahun lalu, kecuali untuk JLB dan MBZ. Menurut Indah, beberapa sentimen yang diperkirakan memberikan dampak positif untuk META hingga akhir 2023 berasal dari aset tol. Di antaranya adalah operasi dan koneksi penuh Tol BSD dengan Serpong-Balaraja Seksi 1B serta tersambungnya bagian JORR II dari Ruas Cinere-Jagorawi dengan Cinere-Serpong di bulan Desember 2023. “Transisi pandemi ke endemi juga diharapkan berdampak positif ke laporan keuangan META, karena mobilitas masyarakat sudah kembali normal dan akan membentuk equilibrium baru,” paparnya. Indah menyebutkan, META menargetkan pertumbuhan pendapatan META pada tahun 2023 akan naik 10%. Namun, META mengestimasikan dapat memperoleh pertumbuhan laba bersih di atas 25%. Hal ini dikarenakan kontribusi dari entitas asosiasi (MBZ dan JLB) diproyeksikan tumbuh lebih baik dari tahun sebelumnya. “Prospek di sektor jalan tol masih prospektif mengingat masih banyak target yang harus dikejar dalam RPJMN 2014-2024. Peluang untuk unsolicited project tidak dibatasi selama memenuhi regulasi terkait,” tutur Indah. Menurut Sukarno, selain terkait pemulihan dari pandemi Covid-19, sentimen positif dari salah satu emiten jalan tol, seperti JSMR, yaitu berhasil menurunkan total utang yang berpotensi beban keuangan akan turun. Selain itu, ekspektasi kenaikan suku bunga yang terlihat merendah karena inflasi mulai melambat setelah penurunan harga komoditas, sehingga berpotensi menyebabkan bottom line emiten jalan tol tumbuh. Di tahun Pemilu 2024, kinerja emiten jalan tol juga berpotensi bisa meningkat. Secara historis pun di tahun pemilu kinerja saham di sektor infrastruktur selalu tumbuh. “Tidak menutup kemungkinan sentimen itu akan kembali mencatatkan kenaikan kinerja emiten jalan tol di tahun pemilu,” paparnya. Sentimen positif tersebut, kata Sukarno, juga meningkatkan peluang saham emiten jalan tol untuk menguat di tahun ini. Sukarno merekomendasikan, trading buy untuk JSMR dengan target harga Rp 4.550 per saham. PT Citra Marga Nusaphala Tbk (CMNP) direkomendasikan trading buy dengan target harga antara Rp 1.870 - Rp 1.965 per saham. “CMNP kinerjanya masih bagus, memiliki margin yang cukup tebal, harga sahamnya masih wajar, dan rasio utangnya cukup rendah. Namun, likuiditasnya di pasar saat ini memang kurang bagus,” tuturnya. Sedangkan, META direkomendasikan buy on weakness dengan target harga antara Rp 130 - Rp 148 per saham.
Sukarno melihat, META mencatatkan penurunan kinerja dan tercatat rugi di kuartal 1 2023. Kemudian, rasio utang META meningkat, namun secara valuasi masih murah, sehingga masih bisa diperhatikan. “Prospek kinerja META di tahun ini masih ada peluang tumbuh, baik secara top line dan bottom line, seiring dengan strategi perusahaan yang akan melakukan divestasi guna memperkuat struktur permodalan dan tetap melakukan rencana ekspansi bisnis intinya,” paparnya.
Baca Juga: JP Morgan Sematkan Rating Overweight Untuk Jasa Marga (JSMR) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat