KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih akan menguat menjelang rilis data inflasi AS. Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menilai, kenaikan dolar AS dapat menjadi sentimen negatif bagi emiten menara yang memiliki porsi utang dolar cukup besar. Analis BCA Sekuritas Mohammad Fakhrul Arifin mengatakan, emiten menara yang mempunyai utang dolar AS besar akan terdampak oleh penguatan dolar AS. Ia mencontohkan ada PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang memiliki eksposur utang mata uang asing. "Misalnya TOWR memiliki utang dalam dolar AS sekitar atau lebih dari 5%," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (9/9).
Diantara Saham Emiten Menara Ini, Mana yang Paling Menarik?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih akan menguat menjelang rilis data inflasi AS. Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menilai, kenaikan dolar AS dapat menjadi sentimen negatif bagi emiten menara yang memiliki porsi utang dolar cukup besar. Analis BCA Sekuritas Mohammad Fakhrul Arifin mengatakan, emiten menara yang mempunyai utang dolar AS besar akan terdampak oleh penguatan dolar AS. Ia mencontohkan ada PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang memiliki eksposur utang mata uang asing. "Misalnya TOWR memiliki utang dalam dolar AS sekitar atau lebih dari 5%," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (9/9).