KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal perdagangan pagi tadi, Jumat (9/2), pergerakan harga emas cukup fluktuatif. Meski pada pukul 13.00 WIB, harga emas kontrak pengirman April 2018 sempat menguat 0,07% ke level US$ 1.319,90 per ons troi, tetapi sekitar pukul 16.15 WIB harganya berbalik melemah 0,15% ke US$ 1.317,00 per ons troi dibandingkan hari sebelumnya. Sepertinya komoditas logam mulia ini tengah masuk dalam fase konsolidasi. Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, saat ini harga emas dibalut sentimen yang beragam. Yang paling dekat, pasar tengah menanti kepastian nasib anggaran pemerintahan Amerika Serikat (AS). Sejauh ini baru senat aja yang memberikan persetujuannya, sedangkan kongres masih belum mengambil keputusan.“Ini yang membuat pelaku pasar mengamankan aset jadi emas menguat pagi tadi,” ujarnya kepada Kontan.co.id. Selain itu, harga emas juga mendapatkan sokongan dari kenaikan permintaan fisik emas dari China menjelang perayaan Imlek. Apalagi data inflasi negeri Tirai Bambu pada bulan Januari lalu dirilis seusia perkiraan di level 1,5%. Perbaikan ekonomi China mendorong kenaikan permintaan emas fisik jelang imlek.
Dibalut sentimen yang beragam, harga emas bergerak fluktuatif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal perdagangan pagi tadi, Jumat (9/2), pergerakan harga emas cukup fluktuatif. Meski pada pukul 13.00 WIB, harga emas kontrak pengirman April 2018 sempat menguat 0,07% ke level US$ 1.319,90 per ons troi, tetapi sekitar pukul 16.15 WIB harganya berbalik melemah 0,15% ke US$ 1.317,00 per ons troi dibandingkan hari sebelumnya. Sepertinya komoditas logam mulia ini tengah masuk dalam fase konsolidasi. Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, saat ini harga emas dibalut sentimen yang beragam. Yang paling dekat, pasar tengah menanti kepastian nasib anggaran pemerintahan Amerika Serikat (AS). Sejauh ini baru senat aja yang memberikan persetujuannya, sedangkan kongres masih belum mengambil keputusan.“Ini yang membuat pelaku pasar mengamankan aset jadi emas menguat pagi tadi,” ujarnya kepada Kontan.co.id. Selain itu, harga emas juga mendapatkan sokongan dari kenaikan permintaan fisik emas dari China menjelang perayaan Imlek. Apalagi data inflasi negeri Tirai Bambu pada bulan Januari lalu dirilis seusia perkiraan di level 1,5%. Perbaikan ekonomi China mendorong kenaikan permintaan emas fisik jelang imlek.