Dibanding Trump, Putin Lebih Memilih Biden untuk Menjadi Presiden AS



KONTAN.CO.ID - Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam sebuah wawancara hari Rabu (14/2) mengaku lebih menyukai Joe Biden daripada Donald Trump untuk menjadi Presiden AS.

Dalam wawancara dengan Pavel Zarubin, Putin ditanyai siapakah sosok Presiden AS yang lebih baik bagi Rusia antara Biden dan Trump. Putin dengan tegas menjawab Biden.

"Biden. Dia adalah orang yang lebih berpengalaman dan mudah ditebak, seorang politisi jadul. Namun kami akan bekerja sama dengan presiden AS mana pun yang dipercaya oleh rakyat Amerika," kata Putin, dikutip Reuters.


Biden dan Trump masih jadi dua nama terdepan yang diprediksi akan bersaing dalam pemilu Presiden AS tahun ini. Biden jadi wakil dari Partai Demokrat, sementara Trump jadi kandidat paling populer dari Partai Republik.

Baca Juga: Survei Capres AS: Donald Trump Lebih Populer Ketimbang Joe Biden

Ini adalah pertama kalinya Putin berkomentar secara terbuka mengenai pemilihan presiden AS pada tahun 2024.

Putin bahkan membahas masalah sensitif seperti kesehatan mental Biden, meskipun ia mengatakan bahwa campur tangan dalam kampanye adalah tindakan yang salah.

"Ketika saya bertemu dengan Biden di Swiss, itu terjadi beberapa tahun, tiga tahun yang lalu, orang-orang sudah mengatakan bahwa dia tidak sanggup melakukannya. Saya tidak melihat hal semacam itu," kata Putin merespons keraguan mengenai kesehatan Biden yang tahun ini akan berusia 82 tahun.

Baca Juga: Putin Setujui UU Perampasan Aset Bagi Para Pengkritik Kebijakan Militer

Sementara itu, Putin melihat Trump memiliki pandangannya sendiri tentang bagaimana AS harus membangun hubungan dengan komunitas internasional.

"Trump sering disebut sebagai politisi non-sistemik. Dia memiliki pandangannya sendiri mengenai topik bagaimana Amerika Serikat harus mengembangkan hubungan dengan sekutunya," ungkap Putin.

Berdasarkan keengganan Trump untuk mengkritik Putin pada masa jabatan pertamanya, banyak pengkritiknya percaya bahwa dia akan memberikan kemudahan bagi setiap rencana Putin.

Baru-baru ini Trump juga mengatakan dirinya akan mendorong Rusia untuk menyerang anggota NATO yang gagal mengeluarkan dana yang cukup untuk pertahanan mereka sendiri.