KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pertengahan tahun 2020 ini, beberapan emiten akan membayarkan dividen untuk pemegang sahamnya. Emiten-emiten yang akan membagi dividen pada pertengahan tahun 2020 ini datang dari bermacam sektor dengan jumlah dan hasil (
yield) yang beragam. Berikut beberapa emiten yang akan beri dividen pada pertengahan tahun 2020 ini:
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) siap menebar dividen senilai Rp 457 miliar atau 50,95 per saham. PT PP Tbk (PTPP) akan membagikan dividen sebesar Rp 209,32 miliar atau setara 22,5% dari laba bersih tahun lalu. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) juga akan membagikan dividen ke pemegang sahamnya senilai Rp 95 miliar dengan dividen per share (DPS) sebesar Rp 49 per saham. Emiten pertambangan batubara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga memutuskan untuk membagikan dividen tahun buku 2019 sebesar Rp 3,65 triliun. Dengan demikian, rasio pembayaran dividen (
dividend payout ratio) PTBA mencapai 90% dari total laba bersih tahun 2019 yang mencapai Rp 4,1 triliun. Senior Vice President Research Kanaka Hita Solvera, Janson Nasrial mengatakan, biasanya ketika
market sedang dalam tren
bearish, dividend yield yang dihasilkan suatu saham sudah pasti cenderung tinggi karena harga sahamnya ikut turun. Janson bilang, ketika kondisi pasar normal, dividen
yield IHSG biasanya hanya berkisar 2%-3%. “Kalau sekarang jadi tinggi, sekitar 5%-6% seiring dengan penurunan harga saham dengan catatan dividen
payout ratio-nya tidak berubah," terang Janson kepada Kontan.co.id, Rabu (10/6). Meski demikian, sepengamatan Janson emiten sektor pertambangan selalu memiliki dividen
yield yang tinggi sekalipun kondisi perekonomi sedang bagus maupun tidak. Sebab, secara historis dividen
payout ratio sektor pertmbangan (khususnya batubara) paling tinggi diantara sektor lain. Janson melanjutkan, emiten yang bergerak di sektor rokok juga termasuk dalam saham pemberi dividen
payout ratio yang tinggi. Janson menyimpulkan dividen
yield selain saham sektor mining/batubara ataupun emiten sektor rokok dinilai kurang menarik. “Jadi, dalam hal ini hanya PTBA yang dividen yield-nya menarik. Ya karena sederhananya secara historis dividend payout ratio-nya selalu tinggi,”pungkas Janson. Senada, Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, diantara emiten–emiten yang akan menebar dividen, saham PTBA cukup menarik dengan tawaran dividen
yield yang besar. Namun, Aria memperingatkan investor akan adanya kemungkinan harga saham yang anjlok saat
ex-date.
“Bagi yang
hold jangka panjang bisa tetap tenang dan menyimpan untuk adanya capital gain lagi secara jangka panjang,” ujar Aria kepada Kontan.co.id, Rabu. Dengan besaran dividen Rp 3,65 triliun, maka dividen per share (DPS) Bukit Asam sekitar Rp 316,8 per saham. Hari ini, saham PTBA ditutup melemah 0,84% ke level Rp 2.370. dengan demikian, maka estimasi
yield dividen PTBA untuk tahun buku 2019 sebesar 13,36%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto