KONTAN.CO.ID - Sebanyak 190 unit rumah hunian tetap (Huntap) tahap III bagi warga penyintas korban gempa bumi di Desa Babakankaret, Kecamatan Cianjur selesai dibangun oleh PT Brantas Abipraya (Persero) dan segera ditempati. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Konstruksi ini terus berupaya agar masyarakat yang terdampak bencana alam gempa bumi di Kabupaten Cianjur bisa segera tinggal di hunian yang layak. Pembangunan Huntap merupakan salah satu upaya relokasi masyarakat agar dapat pindah ke kawasan yang lebih aman. “Pembangunan Huntap merupakan wujud nyata bahwa negara benar-benar hadir untuk membantu masyarakat dalam penyediaan hunian layak pasca bencana alam. Kami juga menggunakan teknologi pembangunan rumah tahan gempa RUSPIN (Rumah Unggul Sistem Panel Instan) untuk mengantisipasi jika bencana alam terjadi sewaktu-waktu,” ujar Purnomo, Direktur Operasi II Brantas Abipraya. Huntap tahap III ini dibangun di atas lahan seluas 2,7 hektar. Dibangun dengan tipe bangunan 36 meter persegi, semua huntap sudah dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas (PSU) yang memadai untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat penerima manfaat. Seluruh huntap yang dibangun memiliki yaitu interior rumah terdiri dari ruang keluarga, dua kamar tidur, kamar mandi dan dapur.
Dibangun Brantas Abipraya, 190 Unit Hunian Korban Gempa Bumi Cianjur Siap Ditempati
KONTAN.CO.ID - Sebanyak 190 unit rumah hunian tetap (Huntap) tahap III bagi warga penyintas korban gempa bumi di Desa Babakankaret, Kecamatan Cianjur selesai dibangun oleh PT Brantas Abipraya (Persero) dan segera ditempati. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Konstruksi ini terus berupaya agar masyarakat yang terdampak bencana alam gempa bumi di Kabupaten Cianjur bisa segera tinggal di hunian yang layak. Pembangunan Huntap merupakan salah satu upaya relokasi masyarakat agar dapat pindah ke kawasan yang lebih aman. “Pembangunan Huntap merupakan wujud nyata bahwa negara benar-benar hadir untuk membantu masyarakat dalam penyediaan hunian layak pasca bencana alam. Kami juga menggunakan teknologi pembangunan rumah tahan gempa RUSPIN (Rumah Unggul Sistem Panel Instan) untuk mengantisipasi jika bencana alam terjadi sewaktu-waktu,” ujar Purnomo, Direktur Operasi II Brantas Abipraya. Huntap tahap III ini dibangun di atas lahan seluas 2,7 hektar. Dibangun dengan tipe bangunan 36 meter persegi, semua huntap sudah dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas (PSU) yang memadai untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat penerima manfaat. Seluruh huntap yang dibangun memiliki yaitu interior rumah terdiri dari ruang keluarga, dua kamar tidur, kamar mandi dan dapur.
TAG: