Dibayangi Brexit, poundsterling keok melawan euro



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi politik dan ekonomi Inggris yang kembali tidak menentu melemahkan poundsterling di hadapan euro. Ketidakpercayaan pasar terhadap proses penanganan Brexit yang dijalankan Perdana Menteri Theresa May dan memburuknya data ekonomi Inggris ditengarai menjegal pergerakan poundsterling.

Mengutip Bloomberg, Kamis (11/1) pukul 18.20 WIB, pasangan EUR/GBP menguat 0,14% ke level 0,8858.

“Sebenarnya pekan lalu euro telah melemah cukup besar terhadap poundsterling, tetapi titik baliknya kemudian neraca perdagangan Inggris bulan Desember dirilis melebar dari bulan sebelumnya,” ujar Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures kepada Kontan, Kamis (11/1).


Defisit neraca perdagangan bulan Desember terlihat semakin melebar menjadi £ 12,2 miliar. Padahal awalnya defisit diperkirakan menyempit dari £ 11,7 miliar menjadi £ 10,9 miliar.

Selain itu dalam survei tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan PM Theresa May terungkap bahwa publik merasa kurang puas terhadap negosiasi Brexit yang tengah berlangsung. Bahkan kondisi ketidakpuasan ini sempat meluncurkan wacana untuk dilangsungkannya pemilu sela.

“Melemahnya sentimen dari Inggris inilah yang kemudian menguntungkan euro,” imbuh Andi.

Kata Andri, sejauh ini dari Uni Eropa masih belum ada sentimen besar yang cukup mempengaruhi pergerakan mata uang euro. Meski akan dilangsungkan pertemuan European Central Bank (ECB) pada Kamis (11/1) malam, tetapi itu masih dianggap tidak akan berpengaruh. Ia meyakini sampai akhir pekan nanti, euro masih mampu mengungguli poundsterling,

Secara teknikal, saat ini, pasangan EUR/GBP berada di bawah garis moving average (MA) 50 dan MA 100, tetapi masih di atas garis MA 200. Indikator moving average convergence divergence (MACD) bergulir di area negatif 0,01. Kemudian indikator stochastic berada di level 69,5 dan indikator relative strength index (RSI) di level 52,2.

Rekomendasi: Buy Support: 0,88475 – 0,88425 - 0,88379 Resistance: 0,88571 – 0,88617 - 0,88667

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini