Dibayangi Kelebihan Pasokan. Harga Minyak Diprediksi Cukup Sulit Rebound



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak melemah pada Jumat (2/8). Lemahnya data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan China menekan harga minyak.

Berdasarkan data Trading Economics, harga minyak WTI turun 3,66% ke US$ 73,52 per barel. Sementara minyak Brent merosot 3,41% ke US$ 76,81 per barel.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang, Lukman Leong menuturkan bahwa harga minyak mentah dunia tertekan oleh kekhawatiran ekonomi dunia yang melambat. "Ini menyusul serentetan data ekonomi AS dan China yang sangat lemah akhir-akhir ini," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (4/8).


Baca Juga: Harga Minyak Mentah Ditutup pada Level Terendah dalam 8 Bulan Jumat (2/8)

Menurutnya, harga minyak sangat berat untuk rebound, terlebih sempat ada rencana OPEC+ untuk mengurangi sebagian pemangkasan produksi. Meski begitu, Lukman berpandangan bahwa tanpa mengurangi pemangkasan produksi, tekanan pada harga minyak masih akan berlangsung seiring proyeksi akan terjadinya surplus tahun depan.

"Satu-satunya sentimen yang mungkin akan mendukung harga adalah eskalasi di Timur Tengah," katanya.

Dus, harga minyak mentah dunia diperkirakan akan berkisar US$ 70 per barel di kuartal III dan US$ 65 per barel pada akhir tahun. Namun apabila OPEC+ mengurangi pemangkasan, harga berpotensi ke bawah US$ 60 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih