Dibayangi Omicron, bagaimana prospek IHSG pada tahun depan?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 masih menjadi momok bagi pasar saham. Belum usai varian delta, kini muncul varian baru Covid-19 yang berjenis Omicron. Varian ini ditemukan di Afrika dan mulai menyebar ke sejumlah Negara.

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi, mengatakan, potensi melonjaknya kasus Covid-19 akibat varian baru ini tetap ada. Oleh sebab itu, pelaku pasar masih wait and see dalam dua minggu sampai sebulan ke depan untuk melihat dampak meluasnya Covid-19 jenis baru ini.

Reza menyebut, varian ini masih dalam penelitian Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Meskipun masih dalam proses penelitian, para ahli memberikan hasil bahwa varian baru ini  tidak seganas Covid pertama, dan gejalanya juga termasuk gejala ringan.


Reza menyebut, penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi  yang terus berlanjut juga dengan adanya kenaikan PPKM menjadi level 2 diharapkan bisa membuat masyarakat bijak menghadapi situasi saat ini.

Baca Juga: Saham-saham ini banyak diborong asing pada awal Desember 2021 saat IHSG merosot

Reza menilai, sektor yang mungkin berdampak adalah sektor perbankan dan sektor riil, dimana pelaku usaha akan menahan kegiatan sehingga kredit bisa menurun dan  kredit macet atau non-performing loans (NPL) berpotensi naik.

“Sementara untuk sektor kesehatan mungkin akan diuntungkan,” terang Reza kepada Kontan.co.id, Selasa (30/11).

Reza memproyeksi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tahun depan dengan angka pesimistis ada di dalam rentang 6.350-6.445. sedangkan baseline IHSG di tahun depan bisa di kisaran 6.800-6.900, dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 4%.

Selain Covid-19, sentimen lain yang mungkin akan mempengaruhi IHSG adalah keputusan Bank Sentral Amerika Serikat,  The Fed, mengenai kenaikan suku bunga. Namun, dirinya berharap angka Covid-19 (omicron) bisa teratasi dengan baik sehingga tidak memperburuk pasar dan para investor masih dapat terkendali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi