KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor konstruksi alias BUMN Karya kembali menjadi sorotan, lantaran mencatatkan kinerja yang rapuh sepanjang tahun lalu. Di tengah masa pandemi, BUMN Karya dibayangi beban utang yang tinggi. Kondisi itu diperparah dengan raihan pendapatan yang anjlok signifikan. Laba bersih sejumlah emiten pun merosot tajam, bahkan berbalik rugi dengan angka yang signifikan. Pengamat BUMN dari LM FEB Universitas Indonesia Toto Pranoto menilai, penurunan pendapatan dan laba bahkan kerugian BUMN karya sejatinya sudah bisa diprediksi. Di tengah beratnya menjalankan penugasan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur, pandemi covid-19 menjadi faktor yang signifikan sepanjang tahun lalu.
Dibayangi rugi dan beban utang tinggi menjadi lampu kuning bagi BUMN konstruksi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor konstruksi alias BUMN Karya kembali menjadi sorotan, lantaran mencatatkan kinerja yang rapuh sepanjang tahun lalu. Di tengah masa pandemi, BUMN Karya dibayangi beban utang yang tinggi. Kondisi itu diperparah dengan raihan pendapatan yang anjlok signifikan. Laba bersih sejumlah emiten pun merosot tajam, bahkan berbalik rugi dengan angka yang signifikan. Pengamat BUMN dari LM FEB Universitas Indonesia Toto Pranoto menilai, penurunan pendapatan dan laba bahkan kerugian BUMN karya sejatinya sudah bisa diprediksi. Di tengah beratnya menjalankan penugasan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur, pandemi covid-19 menjadi faktor yang signifikan sepanjang tahun lalu.