Dibayangi Sentimen Global, Berikut Proyeksi IHSG pada Perdagangan Kamis (5/1)



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,10% ke posisi 6.813,23 pada akhir perdagangan Rabu (4/1). Pergerakan IHSG pada Kamis (5/1) diproyeksi masih akan dibayangi sentimen global. 

Equity Research Phintraco Sekuritas Rio Febrian mencermati secara teknikal posisi IHSG di 6.820 menjadi level kritis yang menentukan arah pergerakan IHSG untuk beberapa hari ke depan.

Pergerakan IHSG diberatkan oleh tumbangnya saham-saham energi. Indeks IDX sektor Energi tercatat turun paling dalam sebesar 3,20% pada Rabu (4/1). 


Baca Juga: IHSG Merosot 1,10% ke 6.813 Rabu (4/1), MIKA, UNTR dan ADRO Top Losers di LQ45

"Tekanan jual pada saham-saham energi diperkirakan mereda Kamis ini, terutama jika risalah The Fed lebih dovish dari kekhawatiran pelaku pasar," jelas Rio, Rabu (4/1). 

Dari eksternal, pergerakan IHSG juga masih akan dibayangi oleh rencana China untuk melonggarkan restriksi COVID-19 pada 8 Januari 2023, terutama bagi pendatang.

Sementara dari dalam negeri, lanjut Rio, saham-saham yang berkaitan dengan konsumsi dan aktivitas masyarakat berada dalam positif trend menyusul keputusan penghapusan PPKM di Indonesia. 

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG akan bergerak terkoreksi untuk uji 6.760 sampai 6.797. IHSG akan uji support di 6.715 dan resistance 6.908.

Baca Juga: Intip Rekomendasi INCO, INKP, FREN dari Investindo Nusantara Sekuritas, Rabu (4/1)

"Sentimen lebih ke global, yang mana saat ini pergerakan bursa global masih cenderung terkoreksi dengan adanya ancaman resesi dan proyeksi perlambatan ekonomi global dari IMF," jelas dia. 

Analis Sinarmas Sekuritas Mayang Anggita menganalisis IHSG berpotensi melemah menuju support selanjutnya yaitu trendline jangka panjang di sekitar 6.700

Mayang bilang level tersebut diharapkan mampu menopang pergerakan IHSG demi menjaga trend naik tetap solid. Adapun resistance terdekat IHSG berada pada MA50 di angka 6.946. 

"Para pemodal disarankan untuk tetap konsentrasi dan tetap disiplin dalam penerapan money management," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli