KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten Grup Djarum, PT Global Digital Niaga Tbk (
BELI) alias Blibli mencatatkan kelebihan permintaan atau
oversubscribed sebanyak 4,4 kali dalam penawaran umum saham perdana saham atau
initial public offering (IPO). Adapun Blibli mematok harga IPO di level Rp 450 per saham. Harga itu berada di kisaran atas dari harga penawaran yang diajukan perusahaan dalam rentang Rp 410 per saham hingga Rp 460 per saham.
Chief of Corporate Secretary & Investor Relation Blibli, Eric Alamsjah Winarta menjelaskan dalam hajatan IPO ini, Blibli berhasil memaksimalkan 15% dari modal yang ditempatkan dan disetor. Alhasil, BELI meraup dana segar mencapai Rp 8 triliun dari aksi korporasi ini
"Penawaran saham ini mendapat dukungan yang cukup besar dan minat dari berbagai investor, baik domestik maupun asing. Mulai dari
sovereign wealth funds, long-only funds, multi-strategy funds, private wealth management dan lainnya," ucap dia dalam konferensi pers virtual, Selasa (8/11).
Baca Juga: Tingkatkan Efisiensi, Blibli (BELI) Optimistis Hadapi Ketidakpastian Global Baca Juga: Raup Dana Rp 7,99 Triliun, Kapitalisasi Pasar Blibli (BELI) Tembus Rp 53,5 Triliun Eric menyebut antusiasme investor mampu mendorong tingkat kelebihan atau
oversubscribed sebanyak 4,4 kali pada penjatahan terpusat. Hal itu menyebabkan peningkatan jumlah alokasi Penjatahan Terpusat dari 2,5% menjadi 5,0% dari keseluruhan jumlah penawaran. Adapun kapitalisasi pasar BELI mencapai Rp 53,5 triliun. Jika menggunakan kurs di level Rp 15.590 per dolar Amerika Serikat (AS), kapitalisasi BELI setara dengan US$ 3,4 miliar. "Kamu cukup bangga menyelesaikan IPO di tengah bergejolak dan suku bunga naik, dan sektor teknologi yang sebenarnya kurang kondusif," tandasnya.
BELI menutup perdagangan perdananya, Selasa (8/11), dengan stagnan di level Rp 450. Sepanjang hari BELI bergerak dalam rentang Rp 440 sampai Rp 472. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari