Dibully Karena Ucapan Angin Tak Punya KTP, Anies: Semua Soal Ilmu Pengetahuan



KONTAN.CO.ID - SEMARANG. Pernyataan calon presiden (Capres) Anies Baswedan terkait faktor angin dan hujan yang mempengaruhi penanganan polusi di DKI Jakarta mendapat tanggapan negatif dari sebagian kalangan masyarakat.

Bahkan, saat diskusi bersama mahasiswa di Jawa Tengah di Gor Jatidiri. Anies kembali diberi pertanyaan soal kolerasi angin dan pengentasan polusi udara di DKI Jakarta.

Menanggapi itu, Anies menilai bahwa pihak yang tidak terima bahwa polusi bisa terbawa angin sama saja tidak menghormati ilmu pengetahuan.


Baca Juga: 40 Kota Selevel Jakarta Bakal Dibangun, Anies: Bukan Seperti IKN

"Tadi ada yang berbicara angin, pas debat keluar soal angin, saya akan jelaskan ya soal angin kemarin," ujar Anies dalam diskusi bersama mahasiswa Jawa Tengah di Gor Jatidiri, Minggu (24/12).

Lantas Anies menampilkan citra satelit yang menampilkan kondisi polusi di Pulau Jawa. Dia juga menjelaskan bahwa ada kalanya Jakarta tak tertutup asap atau polusi.

"Silakan Anda lihat di mana sumber warna merahnya dan di mana yang tertutup itu, nah kita lihat ada masa Jakarta merah dan ada masa Jakarta bening. Ada masa Semarang merah, ada masa Semarang bening," sambungnya.

Menurutnya, Menurutnya, titik-titik yang menyebabkan asap berada di pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar batu bara.

Baca Juga: Ini Pembelaan Cak Imin Soal Tak Lagi Mendukung Proyek IKN

"Titik-titiknya adalah pembangkit listrik tenaga uap yang menggunakan batu bara yang asapnya keluar ke atas dari beberapa titik saja itu, itu saja yang bergerak, yang menggerakkan siapa?," jelas dia.  

"Jadi kalau mau sih kalau ada yang bilang jangan cerita soal angin maka dia tidak menghormati ilmu pengetahuan," pungkasnya.

Diketahui, Diskusi dihadiri mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Tengah dan DIY. Acara bertajuk Mengupas Pikiran Capres & Cawapres RI 2024 itu menghadirkan panelis Rocky Gerung dan Zainal Muttaqin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto