KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Investasi dan Hilirisasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, dibutuhkan realisasi investasi Rp 13.032,8 triliun dalam lima tahun ke depan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029 mendatang. Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan, target tersebut bisa ditempuh dengan peningkatan investasi sepanjang tahunnya dari 2025 hingga 2029. “Dalam rangka pertumbuhan 8% totalnya kalau digabungkan adalah Rp 13.032,8 triliun selama 5 tahun ke depan,” tutur Rosan dalam konferensi pers, Jumat (31/1).
Rosan membeberkan, target tersebut meningkat bila dibandingkan realisasi investasi dari 2014 hingga 2024 atau dalam 10 tahun terakhir, yang hanya mencapai kurang lebih Rp 9.000 triliun. Sedangkan target yang direncanakan dalam 5 tahun ke depan mencapai Rp 13.032,8 triliun. Baca Juga: Singapura Jadi Negara yang Menanam Investasi Paling Banyak di Indonesia Tahun 2024 Adapun pada 2025 pemerintah menargetkan realisasi investasi Rp 1.905,60 triliun atau meningkat 15,5% year on year (YoY) atau dari target tahun sebelumnya. Dengan realisasi tersebut pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai 5,3%. “Kami di Kementerian Investasi dan Hilirisasi meyakini target ini achievable. Karena Foreign Direct Investment (FDI) yang masuk ke ASEAN di 2023 itu US$ 230 miliar, di 2024 meningkat US$ 240 miliar. Tetapi yang masuk ke Indonesia itu sekitar 14%-15%,” jelas Rosan. Ia menambahkan, kontribusi pertumbuhan ekonomi Indonesia di ASEAN mencapai 40%. Sehingga Indonesia diyakini masih mempunyai ruang untuk mencapai target realisasi investasi yang sudah direncanakan. Meski demikian, Rosan bilang, untuk mencapai target tersebut masih memerlukan sejumlah strategi untuk menarik perhatian banyak investor. Di samping itu, kolaborasi dengan kementerian lain, pemerintah daerah, dan swasta juga diperlukan untuk mendorong investasi yang akan terus disempurnakan. Baca Juga: Realisasi Investasi Sepanjang 2024 Melebihi Target, Mencapai Rp 1.714,2 Triliun “Kita harus mendengarkan yang mau berinvestasi, dari dalam maupun asing. Kebijakan apa yang mereka butuhkan, jangan sampai kita nawarin barang A tapi tren dunia di B, enggak akan ketemu. Kita harus pahami itu. Dan paling penting adalah penciptaan lapangan pekerjaan,” ungkapnya. Lebih lanjut, target investasi di 2026 direncanakan sebesar Rp 2.175,26 triliun atau meningkat 14,2% YoY. Dengan realisasi tersebut target pertumbuhan ekonomi optimistis bisa ke level 6,30%.