KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati acap kali dituding sebagai menteri “tukang utang.” Mungkin karena selama pandemi Covid-19, utang pemerintah meningkat baik secara nominal dan secara rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB). Menjawab hal tersebut, Sri Mulyani mengatakan, pemerintah berutang untuk menyelamatkan masyarakat. Ia menegaskan, jika dibandingkan dengan India, Amerika Serikat (AS), Prancis, Inggris, bahkan Jerman, yang rata-rata rasio utangnya sudah di atas 60%, bahkan ada yang 100%, rasio utang Indonesia masih jauh lebih rendah. “Enggak ada yang utangnya serendah kita,' tandas Sri Mulyani dalam diskusi virtual, Selasa (22/3). Asal tahu saja, rasio utang Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) tercatat 41%.
Dicap Sering Berutang, Ini Jawaban Tegas Menkeu Sri Mulyani
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati acap kali dituding sebagai menteri “tukang utang.” Mungkin karena selama pandemi Covid-19, utang pemerintah meningkat baik secara nominal dan secara rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB). Menjawab hal tersebut, Sri Mulyani mengatakan, pemerintah berutang untuk menyelamatkan masyarakat. Ia menegaskan, jika dibandingkan dengan India, Amerika Serikat (AS), Prancis, Inggris, bahkan Jerman, yang rata-rata rasio utangnya sudah di atas 60%, bahkan ada yang 100%, rasio utang Indonesia masih jauh lebih rendah. “Enggak ada yang utangnya serendah kita,' tandas Sri Mulyani dalam diskusi virtual, Selasa (22/3). Asal tahu saja, rasio utang Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) tercatat 41%.