Dicatatkan, nilai DIRE naik 10%



JAKARTA. Dana Investasi Real Estat (DIRE) PT Ciptadana Asset Management dicatatkan dengan harga perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rp 110 per unit penyertaan. Total unit penyertaan yang diterbitkan instrumen berkode XCID ini sebanyak 4 miliar unit dan nilai unit penyertaan sebesar Rp 440 miliar.

Dana DIRE sewaktu masa penawaran mencapai Rp 400 miliar. "Saat ini nilainya sudah naik 10% menjadi Rp 440 miliar," kata Sharon Gracia Simampo, Vice President Corporate Finance PT Ciptadana Capital, Kamis (1/8).

DIRE Citadana ditawarkan pada 28 November 2012. Namun, Ciptadana baru melakukan pencatatan produk tersebut di BEI pada Kamis, 1 Agustus 2013 karena peraturan bursa terkait DIRE baru terbit Desember tahun lalu.


Investor bisa masuk dengan minimal investasi Rp 1 miliar selama masa penawaran. Saat ini, total investor mencapai 110 investor dengan mayoritas investor institusi.

Dengan pencatatan di bursa, investor bisa merogoh kocek minimal pembelian 1 lot seharga Rp 55.000. "Sehingga investor ritel bisa banyak masuk," ujar Sharon.

DIRE Ciptadana yang beraset dasar pusat perbelanjaan Solo Grand Mall ini bisa menjadi pilihan diversifikasi investasi. "Investor bisa mendapatkan kesempatan menikmati pendapatan properti melalui kontrak investasi kolektif dengan DIRE," ujar Ma Wei Tong, Direktur Utama Ciptadana Asset Management.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Hoesen mengatakan saat ini ada beberapa manajer investasi lain yang berminat menerbitkan DIRE. Namun, higga kini belum ada yang mengajukan izin ke otoritas.

Desmon Silitonga, analis Millenium Danatama Asset Management mengatakan, instrumen ini memiliki nilai lebih karena investor tidak perlu merogoh kocek besar untuk membeli properti. "Yang diinginkan investor adalah kenaikan harganya dan recurring income yang berasal dari sewa aset dasarnya. Investor bisa merasakan keuntungan ini di DIRE," ujar Desmon.

DIRE bisa memiliki aset dasar di tanah, bangunan, atau saham dan obligasi dari emiten berbasis properti. Ada dua jenis DIRE yakni terbuka dan tertutup. DIRE tertutup memiliki skema seperti reksadana biasa yang menghimpun dana masyarakat. DIRE terbuka merupakan efek yang dicatatkan di bursa dengan skema perdagangan seperti saham.

Desmon mengatakan, produk ini masih menjanjikan return bagi investor seiring masih positifnya sektor properti. Bahkan, dampak tren suku bunga tinggi diperkirakan tidak berpengaruh signifikan terhadap penurunan outlook sektor properti.

Namun, harga produk ini akan bergerak lambat. Kurangnya likuiditas menjadi faktor negatif yang harus dipertimbangkan investor sebelum berinvestasi.

Menurut Desmon, nilai aktiva bersih (NAB) DIRE ditentukan oleh satu pihak yang menjadi penilai. "NAB per unit DIRE dalam satu tahun bisa naik sekitar 20%," tutur dia.

Analis Infovesta Utama Viliawati mengatakan, produk ini cukup menarik bagi investor. Selain merupakan produk pertama di Indonesia, produk ini berpotensi memberikan return menguntungkan bagi investor. "Namun, untuk proyeksi return DIRE satu tahun kami belum ada estimasi khusus," kata Vilia.

Data Infovesta menunjukkan, return secara year to date produk ini dari akhir tahun lalu sebesar 3,4%. Return ini hanya menghitung kenaikan NAB per unit tanpa menghitung dividen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati