Didepak dari LQ45, ANTM akan dipanggil pemerintah



JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana memanggil jajaran direksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dalam waktu dekat. Pemanggilan terkait terdepaknya BUMN itu dari indeks LQ45, pada periode Agustus 2013 - Januari 2014.

Muhammad Zamkhani, Deputi Bidang Industri Primer Kementerian BUMN menyampaikan, tujuan pemanggilan direksi ANTM itu untuk mengetahui penyebabnya. "Saya baru tahu dan pasti panggil mereka untuk mengetahui kenapa dan ada apa," ujarnya kepada wartawan saat silaturahmi Kementerian BUMN, Senin (12/8) .

Zamkhani meyakini, keluarnya ANTM dari indeks LQ45 terkait dengan turunnya harga komoditas emas di pasaran internasional. Bahkan, pelemahan harga komoditas tambang itu diproyeksikan masih berlangsung sampai beberapa tahun ke depan.


"Kata pengamat, emas akan turun beberapa tahun ke depan dan ini harus diantisipasi oleh Antam," jelasnya. Perlu diketahui, pendapatan ANTAM semester I 2013 mencapai Rp 6,1 triliun atau naik 37% dari tahun lalu. Angka itu disumbangkan dari penjualan emas di semester I sebesar 5.493 kg.

Sementara itu, produksi emas emiten tambang di enam bulan pertama tercatat sebesar 1.268 kg, atau naik 0,6% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 1.261 kg. Sebagai informasi, selain ANTM, perusahaan milik negara yang juga terdepak dari jejeran saham LQ45 adalah; PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).

Selain BUMN, ada juga PT Indika Energy Tbk (INDY) yang keluar dari indeks LQ45. Sebagai gantinya, PT Multipolar Tbk (MLPL), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang kini masuk jajaran saham LQ45.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri