KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ajaib Sekuritas Asia melihat potensi investasi di pasar modal masih sangat besar. Termasuk dari kalangan milenial yang dinilai mulai melek investasi.

Keyakinan ini juga didasarkan dari pesatnya pertumbuhan pengguna sejak diluncurkan sekitar dua tahun lalu. kini sudah memiliki lebih 1 juta pengguna sejak diluncurkan pada 2019. 

VP of Marketing Ajaib Gladys Pratiwi bilang perusahaan yang didirikan Anderson Sumarli dan Yada Piyajomkwan ini kini punya lebih dari 1 juta pengguna. "Dari total investor tercatat sekitar 90% di antaranya adalah kalangan milenial dan 96% merupakan investor pemula," katanya, Rabu (15/12).

Ajaib kini masuk sekuritas tiga besar dalam jumlah transaksi dan total transaksi mencapai lebih 5 juta per bulan. "Total volume perdagangan saham per bulan lebih 30 miliar," kata Gladys.

Baca Juga: CROWDE dapatkan status berizin dari OJK untuk jalankan bisnis fintech lending

Dengan melesatnya pertumbuhan yang dicetak, kini Ajaib menyandang status sebagai unicorn ke-7 di Indonesia dan pertama di bidang investasi di Asia Tenggara.  "Nasabah Ajaib bisa merasa lebih aman karena aplikasi terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," paparnya.

Meski begitu, Gladys mengakui masih ada pekerjaan rumah untuk bisa memaksimalkan potensi pasar yang ada. Salah satunya adalah dari sisi edukasi masyarakat, khususnya milenial.

Karena itu, sejumlah strategi pun disiapkan. Di antaranya adalah menjangkau lebih banyak generasi muda tentang pentingnya investasi dan perencanaan keuangan sejak muda melalui kampanye edukasi dan akses investasi online hingga pelosok negeri.

Selain itu pihaknya juga bakal terus berinovasi untuk menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan para pengguna.

Baca Juga: Kian mesra, fintech makin tertarik masuk bisnis perbankan?

Sementara daru sisi keamanan data, Director of Stock Brokerage Ajaib Anna Lora bilang pihaknya terus berupaya untuk menjaga serta meningkatkan keamanan data. Di antaranya rutin menggandeng kalangan penasihat keamanan data untuk meng-update tren keamanan digital di dunia.

Selain itu, pihaknya juga telah menggandeng Bareskrim Polri untuk meningkatkan pelayanan keamanan data kepada para pengguna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi