KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk atau BRI Agro mencatatkan kinerja positif sepanjang paruh pertama 2018. Anak usaha dari Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ini mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 160,86% secara tahunan atau
year on year (yoy). Pada semester I-2018 BRI Agro meraup laba bersih Rp 130,93 miliar. Sebagai perbandingan, pada semester I-2017 laba bersih BRI Agro sebesar Rp 50,19 miliar. Direktur Utama BRI Agro Agus Noorsanto bilang kenaikan laba didorong oleh pertumbuhan kredit di segmen menengah yang cukup besar.
"Selain itu juga ada penurunan biaya dana dibandingkan tahun lalu. Dimana pertumbuhan pendapatan bunga melebihi pertumbuhan beban bunga. Selain itu ekspansi yang cukup tinggi," ujar Agus setelah pemaparan kinerja Kuartal II BRI Agro di Jakarta (31/7). Pada semester I-2018, pendapatan bunga BRI Agro sebesar Rp 787,68 miliar. Sedangkan beban bunga hanya Rp 461,62 miliar. Hingga akhir tahun, Agus bilang pihaknya masih menargetkan pertumbuhan laba sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB) menjadi Rp 230 miliar atau tumbuh 66% yoy. Selain itu, Agus bilang pihaknya tidak akan merevisi RBB BRI Agro. Sejalan dengan pertumbuhan laba, aset bank tumbuh 15,01% yoy. Pada paruh pertama 2018 aset BRI Agro mencapai Rp 18,77 triliun. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu Rp 16,32 triliun. Perusahaan yang bersandi AGRO ini mampu mendongkrak pertumbuhan penyaluran kredit 19,85% yoy menjadi Rp 13,16 triliun. Padahal pada periode yang sama tahun lalu hanya Rp 10,98 triliun. "Target pertumbuhan kredit hingga akhir tahun sebesar 35% menjadi Rp 14 triliun," tambah Agus. Adapun rasio kredit macet atau
non performing loan (NPL)
gross di semester I-2018 di posisi 2,2%. Nilai ini lebih baik dari pada periode yang sama tahun lalu 3,81%. Sedangkan NPL
net di paruh pertama 2018 di level 1,37%, pada paruh pertama 2017 masih di 2,29%. Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sepanjang semester I-2018 tumbuh 19,9% yoy menjadi Rp 14,88 triliun. Targetnya hingga akhir tahun dapat menghimpun pertumbuhan DPK 35% yoy.
Saat ini komposisi dana murah atau CASA baru 7,26% dari total DPK. Manajemen BRI Agro menargetkan dapat menghimpun CASA hingga 15% di akhir tahun. Guna mencapai target tersebut, AGRO akan bekerjasama dengan induk, memperkuat
internet banking, serta optimalisasi
cash manajemen. Adapun
net interest margin (NIM) pada Juni 2018 di posisi 3,55%,
return on asset (ROA) 1,98%. Di sisi
return on equity (ROE) ada pada level 8,41%. Sedangkan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) di posisi 78,16%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi