JAKARTA. Penyelundupan minyak mentah terbesar dalam sejarah negeri ini berhasil digagalkan. Pertamina langsung memutus kontrak sewa dengan sang empunya tanker. Penyidikan atas kasus ini masih berjalan. Siapa pihak yang paling bertanggung jawab? Penyelundupan minyak mentah sering terjadi. Maklum, harga emas hitam di pasar luar negeri jauh lebih mahal ketimbang di dalam negeri. Meski begitu, tak sedikit keberhasilan upaya penggagalan atas praktik haram tersebut. Yang terbaru, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kepulauan Riau menangkap Kapal Motor Tanker (MT) Jelita Bangsa yang akan menyelundupkan minyak mentah pada 3 Juni 2014 lalu. Tanker milik PT Trada Maritime Tbk yang membawa minyak dari Chevron Pacific Indonesia sebanyak 402.955 barel seharusnya berlayar ke kilang PT Pertamina di Balongan, Jawa Barat. Tapi, kapal ini malah berbelok ke luar perairan Indonesia. Hingga saat ini, Bea Cukai masih menyidik kasus ini. Hingga kini, belum jelas siapa yang harus bertanggungjawab atas penyelundupan minyak terbesar dalam sejarah Indonesia itu.
Diduga ada keterlibatan orang dalam
JAKARTA. Penyelundupan minyak mentah terbesar dalam sejarah negeri ini berhasil digagalkan. Pertamina langsung memutus kontrak sewa dengan sang empunya tanker. Penyidikan atas kasus ini masih berjalan. Siapa pihak yang paling bertanggung jawab? Penyelundupan minyak mentah sering terjadi. Maklum, harga emas hitam di pasar luar negeri jauh lebih mahal ketimbang di dalam negeri. Meski begitu, tak sedikit keberhasilan upaya penggagalan atas praktik haram tersebut. Yang terbaru, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kepulauan Riau menangkap Kapal Motor Tanker (MT) Jelita Bangsa yang akan menyelundupkan minyak mentah pada 3 Juni 2014 lalu. Tanker milik PT Trada Maritime Tbk yang membawa minyak dari Chevron Pacific Indonesia sebanyak 402.955 barel seharusnya berlayar ke kilang PT Pertamina di Balongan, Jawa Barat. Tapi, kapal ini malah berbelok ke luar perairan Indonesia. Hingga saat ini, Bea Cukai masih menyidik kasus ini. Hingga kini, belum jelas siapa yang harus bertanggungjawab atas penyelundupan minyak terbesar dalam sejarah Indonesia itu.