KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai TBk (BSDE) mencatat lonjakan pendapatan dan laba bersih di semester pertama 2024. Kinerja BSDE diperkirakan masih bakal bertumbuh hingga akhir tahun didukung lingkungan suku bunga rendah dan insentif sektor properti. Analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda menilai, BSDE membukukan kinerja positif di sepanjang tahun ini yang terlihat dari pertumbuhan pendapatan dan laba. Pendapatan usaha BSDE terutama diperoleh dari penjualan produk properti maupun pendapatan berulang (recurring income) seperti sewa. Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, BSDE mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 46,99%yoy menjadi Rp 7,35 triliun. Laba bersih BSDE juga terpantau melonjak sekitar 94,28% menjadi Rp2,33 triliun di semester I-2024.
Solidnya kinerja keuangan emiten grup Sinar Mas ini terlihat pula dari capaian prapenjualan alias
marketing sales. Hingga akhir Juni 2024 lalu, BSDE mencatat marketing sales sebesar Rp 4,84 triliun, setara 51% dari target tahun 2024 yakni Rp 9,50 triliun.
Baca Juga: PPN DTP 100% Diperpanjang Hingga Akhir 2024, Begini Respons BSDE dan PANI Adapun BSDE telah meluncurkan produk-produk properti baru di tahun ini diantaranya Cascade Studio Loft, Akasa Promenade dan West Village di BSD City, Devant Business Loft di Kota Wisata Cibubur dan 7th Avenue Biztown di Grand City Balikpapan. Vicky memproyeksi kinerja BSDE hingga akhir tahun ini masih akan melanjutkan tren pertumbuhan. Optimisme itu seiring adanya potensi pemangkasan suku bunga acuan yang dapat mengurangi beban penjualan properti, serta menjadi daya tarik bagi sektor properti. Selain itu, kinerja BSDE bakal mendapat dukungan dari perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100% hingga Desember 2024. Secara historis, insentif PPN DTP dapat menarik minat masyarakat beli properti dan pada akhirnya berdampak pada penjualan emiten properti. Pemerintah juga sepakat menambah insentif PPN DTP dari yang sebelumnya 50% untuk semester kedua 2024, menjadi 100% sampai bulan Desember 2024. Kemudian, target kuota FLPP juga ditambah dari 166 ribu unit, menjadi 200 ribu unit mulai 1 September 2024. “Kami perkirakan peluang BSDE tumbuh hingga akhir tahun ini didukung potensi pemangkasan suku bunga. Sementara, tantangan untuk BSDE yaitu ketidakpastian ekonomi global dan persaingan yang ketat di industri properti,” jelas Vicky kepada Kontan.co.id, Kamis (29/8). Analis Samuel Sekuritas Indonesia Ahnaf Yassar menyoroti, pertumbuhan pendapatan BSDE nampak kuat di kuartal kedua terutama didorong melejitnya pendapatan segmen residensial. Untuk diketahui, pendapatan BSDE di kuartal kedua meningkat 68,3% yoy menjadi Rp 3,57 triliun disertai peningkatan laba bersih 94,28% yoy menjadi Rp2,33 triliun pda triwulan kedua 2024. Namun di sisi lain, terdapat penurunan margin khususnya disebabkan penurunan penjualan tanah secara kuartalan dan porsi produk kelas bawah yang lebih besar dalam portofolio serah terima di periode kuartal kedua 2024. Samuel Sekuritas memandang bahwa potensi pemangkasan suku bunga acuan di semester kedua tahun ini dan seterusnya dapat membuka peluang pertumbuhan bagi BSDE. Dengan suku bunga rendah, maka akan membantu mengurangi beban bunga BSDE yang sebesar 23% dari laba sebelum pajak di semester I-2024. “Pemotongan suku bunga memungkinkan peningkatan laba yang cukup besar dan meningkatkan sentimen harga saham,” tulis Ahnaf dalam riset 22 Agustus 2024.
Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham Emiten Properti di Semester II 2024 Namun, Ahnaf menuturkan, BSDE perlu ditinjau lagi ke depannya apabila insentif pajak properti PPN DTP berakhir di 2024, dikombinasikan dengan tarif pajak yang lebih tinggi di tahun depan. Faktor-faktor ini dapat menghambat pertumbuhan BSDE karena penjualan properti menyumbang sekitar 86% dari total pendapatannya. Ahnaf merekomendasikan
buy saham BSDE dengan target harga sebesar Rp 1.325 per saham.
Sedangkan, Ocha menyarankan untuk
wait and see terlebih dahulu mengingat harga BSDE sudah cukup tinggi. Akan tetapi, jika BSDE mampu menembus level resistance-nya, saham BSDE direkomendasikan Trading Buy dengan target harga sebesar Rp 1.340 – Rp 1.350 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat