Didukung kebutuhan data yang tinggi, Telkom (TLKM) punya prospek yang menarik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) pada tahun ini kembali menjadikan pengembangan segmen mobile, khususnya 4G sebagai fokus perusahaan. Bahkan, TLKM telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar 25% dari target pendapatan tahun ini untuk rencana tersebut.

Analis Mirae Asset Sekuritas Lee Young Jun mengatakan, TLKM masih punya prospek yang baik. Apalagi, selama pandemi Covid-19, Telkom masih berhasil membukukan kinerja yang apik dan kinerja keuangannya masih akan terjaga. Ke depan, jika program vaksinasi bisa lebih cepat dari target pemerintah, Lee menilai ini akan jadi katalis positif untuk saham TLKM.

“Sentimen utama yang akan mendukung kinerja Telkom adalah kebutuhan data masih akan naik, ditambah sesuai prediksi kami, TLKM masih memfokuskan capex mereka untuk pengembangan 4G. Kami memperkirakan permintaan data masih akan meningkat 18% dan 22% masing-masing pada tahun ini dan tahun depan,” kata Lee kepada Kontan.co.id, Jumat (5/3).


Tak bisa dipungkiri, kue kenaikan permintaan tersebut memang masih harus dibagi dengan operator lain. Namun, dengan adanya pembatasan batas atas dan bawah tarif operator dalam omnibus law dinilai akan menguntungkan TLKM.

Baca Juga: Ada pembebasan pajak dividen, saham-saham ini menarik untuk dicermati

Jika pembatasan ini diberlakukan, Lee melihat pilihan untuk layanan brand premium dan non-premium menjadi lebih mudah. Hal ini pada akhirnya akan menguntungkan Telkom. Secara industri, sektor telko berpotensi diuntungkan dengan adanya perubahan pada regulasi soal harga, spektrum jaringan, dan infra-sharing.

Telkom berpotensi diuntungkan oleh kondisi tersebut. Ditambah lagi, dibanding peers, Telkom punya keunggulan infrastruktur yang lebih baik, image brand yang premium, serta punya uang tunai yang melimpah dengan cash flow yang sehat.

“Secara valuasi, harga saham TLKM saat ini juga masih cukup menarik walaupun pada akhir tahun lalu kurang mampu menarik minat investor yang lebih melirik saham-saham yang sedang naik daun. Dari sisi bottom line, TLKM juga masih membukukan kinerja yang atraktif,” imbuh Lee.

Baca Juga: Kinerja Telkom (TLKM) akan diuntungkan seiring kebutuhan data jaringan 4G yang tinggi

Lee memprediksikan pendapatan TLKM tahun ini sekitar Rp 143,94 triliun. Estimasi ini naik sekitar 6% dibanding perkiraan pendapatan tahun lalu, Rp 135,57 triliun. Sementara untuk laba bersih, Lee memproyeksikan akan naik dari Rp 18,76 triliun menjadi Rp 20,51 triliun.

Sementara analis RHB Sekuritas Michael Wilson Setjoadi meyakini ke depan prospek TLKM masih akan sangat menarik. Salah satu katalis pendukungnya adalah peningkatan data yield dan melambatnya penurunan legacy revenue yang dia perkirakan dapat terjadi pada paruh kedua tahun ini.

“Walaupun, untuk saat ini upside harga saham TLKM hanya tersisa 10%-15% dari target price RHB Sekuritas. Tapi, untuk jangka panjang masih bagus mengingat sekarang TLKM hanya trading di 5x EV/EBITDA, lebih murah dibandingkan average peers,” kata Michael.

Dia pun memberikan rekomendasi buy untuk saham TLKM dengan target harga Rp 4.000 per saham. Sementara Lee memberikan rekomendasi buy saham TLKM dengan target harga Rp 5.100 per saham.

Baca Juga: Miliki 6.050 menara, Mitratel kian percaya diri di industri telekomunikasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati