KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Segmen ritel diproyeksikan akan menopang pertumbuhan bisnis asuransi di masa mendatang. Hal ini didorong oleh peningkatan daya beli masyarakat dan penambahan produk baru. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad Sudiyar Dalimuthe mengatakan semakin banyak perusahaan mengeluarkan produk untuk menyasar segmen ritel maka bisnis asuransi akan meningkat. “Hal ini sangat memungkinkan karena didukung pemasaran melalui jaringan digital dan teknologi finanasial,” kata Dody, belum lama ini.
Menurutnya, segmen ritel mempunyai sejumlah kelebihan ketimbang korporat atau perusahaan. Pertama, dari nilai pertanggungan ritel relatif kecil sehingga dalam pencatatan hasil underwriting akan lebih menguntungkan. Keuntungan lainnya, profil risiko segmen ini banyak diserap dalam skema retensi penanggung. Dengan risiko sederhana maka dapat diasumsikan profil
lost ratio atau rasio kerugian juga kecil. PT Asuransi Jasa Indonesia (persero) atau Jasindo mencatatkan premi di segmen ritel Rp 1,8 triliun per Oktober 2018. Jumlah tersebut hampir melampaui realisasi tahun lalu sebesar Rp 1,9 triliun. Direktur Operasi Ritel Jasindo Sahata L. Tobing mengatakan pihaknya optimistis bisa meraih premi di segmen ritel sebesar Rp 2,1 triliun hingga akhir tahun. “Kami akan melewati premi Rp 2,1 triliun karena Jasindo mempunyai banyak bisnis baru dan menjalankan penetrasi melalui teknologi dan perusahaan sistem,” katanya. Sementara itu, PT Asuransi Wahana Tata atau Aswata memproyeksi bisnis asuransi di segmen ritel tumbuh signifikan sampai akhir tahun. Presiden Direktur Aswata Christian Wanandi mengatakan, sampai September tahun ini, segmen ritel berkontribusi 20% dari total premi perusahaan. Perolehan premi tersebut berkat produk baru yang diluncurkan perusahaan tahun ini.
“Kontribusi segmen ritel masih sama dari April lalu sebesar 20%. Pertumbuhan premi itu karena beberapa produk kami yang telah diluncurkan,” tutupnya. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, portofolio ritel Aswata masih didominasi oleh produk asuransi kendaraan bermotor dan asuransi properti. Menurutnya, pasar asuransi di segmen ritel mempunyai keunggulan, yakni mempunyai risiko yang lebih rendah karena penyebarannya lebih luas. Segmen ritel juga dianggap lebih stabil dan memberikan margin laba yang lebih besar ketimbang segmen korporasi. Sementara tahun ini Aswata menargetkan premi naik 10%, dari perolehan tahun lalu sebesar Rp 1,9 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi