Didukung Proyek Infrastruktur, Gunung Raja Paksi (GGRP) Kejar Target Bisnis Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen lembaran baja, PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) masih berupaya mengejar target pertumbuhan penjualan bersih sebesar 39% sampai tutup tahun nanti.

Pengerjaan proyek-proyek infrastruktur baik yang dijalankan oleh pemerintah maupun swasta diharapkan dapat ikut mengerek permintaan produk baja GGRP di sisa periode 2022. 

GGRP memang belum merilis secara resmi laporan keuangan kuartal III-2022. Namun, Corporate Affairs Director PT Gunung Raja Paksi Tbk Fedaus menuturkan, hingga Agustus 2022 GGRP berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 25% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 


Baca Juga: Tahun Ini, Gunung Raja Paksi (GGRP) Mengejar Kenaikan Penjualan Hingga 39%

"Berdasarkan data internal kami juga melihat adanya pertumbuhan penjualan yang baik di bulan September 2022 yang harapannya akan turut berdampak positif pada performa Perseroan di laporan keuangan publik triwulan tiga nanti," ungkap Fedaus, kepada Kontan.co.id, Kamis (6/10). 

Meski berhasil tumbuh positif, pihaknya tetap mewaspadai resesi global yang tengah terjadi saat ini. Kondisi itu, kata Fedaus, dapat memunculkan ketidakpastian untuk kinerja di sisa periode 2022 ini. Terlebih karena perseroan juga memasok produknya di pasar luar negeri.

Fedaus mengatakan, pihaknya menargetkan pertumbuhan penjualan ekspor yang lebih baik dari tahun lalu, sehingga diharapkan dapat turut berdampak pada peningkatan performa finansial Perseroan. Meski begitu, GGRP tak menyebut secara detail berapa angka peningkatan yang dibidik tahun ini. 

Sejumlah strategi disiapkan untuk mencapai target tersebut, salah satunya berkaitan dengan penambahan sertifikasi produk guna memberikan nilai tambah bagi produk GGRP di pasar internasional.  

"Seperti Environmental Product Declaration (EPD) yang menunjukkan transparansi perusahaan atas dampak lingkungan. Hal ini guna memperkuat daya saing Perseroan dalam membidik proyek-proyek renewable energy yang saat ini sedang berkembang pesat dikarenakan trend penurunan emisi secara global," jelas Fedaus.

Terkait dengan harga baja, data perseroan mencatat tidak ada perubahan berarti dari harga jual produk perseroan. Artinya, harga jual produk masih cenderung stabil selama tahun 2022. Namun jika dibandingkan tahun lalu, memang ada kenaikan harga jual tapi tidak signifikan. 

Baca Juga: Terapkan Zero Waste, Gunung Raja Paksi (GGRP) Produksi Green Aggregate

Mengutip laporan keuangan perusahaan, GGRP telah membukukan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 53,77% menjadi US$ 456,78 juta selama semester I-2022. 

Dari sisi bottom line, laba periode berjalan Gunung Raja Paksi berhasil tumbuh 22,83%, dari semula US$ 22,62 juta di semester I-2021, menjadi US$ 27,70 juta per semester pertama tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi