JAKARTA. PT Bank Permata (PermataBank) Tbk bekerja sama dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam co-branding fasilitas Acuan Kepemilikan Sekuritas (ASKes).Kerja sama ini memungkinkan investor dapat melakukan pengecekan saldo efek yang tercatat dalam Sub Rekening Efek di KSEI dan saldo dana dalam Rekening Dana Nasabah (RND).Direktur Wholesale Banking PermataBank Roy A Arfandy mengatakan, dalam kerja sama tersebut, PermataBank menyasar pertumbuhan nasabah dan dana pihak ketika (DPK)."Jumlah nasabah diharapkan bertambah. Kami juga mengharapkan akan ada peningkatan dana," ujar Roy dalam Konferensi Pers Penandatangan Perjanjian Kerjasama Co-Branding AKSes KSEI dan PermataBank, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (28/2).Roy mengungkapkan, pihaknya menargetkan pertumbuhan nasabah dari kerja sama ini sebesar 20%. Ia menyatakan, saat ini jumlah nasabah PermataBank yang memiliki rekening efek sebanyak 12.600.Menurutnya, angka ini melonjak tinggi. Sebab, pada 2012 hanya sebanyak 9.000 nasabah yang memiliki rekening efek. Ia mengklaim, tingginya pertumbuhan ini disebabkan sosialisasi dari PermataBank."Kami memberikan fasilitas pada nasabah sehingga lebih mudah bertransaksi di pasar modal. Mereka tidak usah datang isi formulir atau kontak perusahaan efek, cukup ke ATM," jelas Roy.Catatan saja, mulai 2 Juni 2014, investor yang memiliki rekening dana di PT Bank Permata Tbk (BNLI) bisa mengecek portofolio saham Anda melalaui mesin anjungan tunai mandiri (ATM).Hal ini merupakan realisasi kerjasama KSEI dengan BNLI dalam rangka pengembangan fasilitas AKSes yang terigtegrasi dengan fasilitas ATM bank."Investor bisa mengecek saldo efek dan saldo dana dalam rekening dana nasabah (RDN) melalui ATM," ujar Heri Sunaryadi, Direktur Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Jumat (28/2).Selain itu, akan ada fitur tambahan, yakni penyampaian instruksi penarikan dana oleh nasabah kepada perusahaan efek. Selama ini, instruksi seperti itu biasanya dilakukan melalui fax atau aplikasi online trading. Dengan adanya fasilitas ini, maka investor bisa melakukan lewat ATM.Investor pun bisa memonitor transaksi-transaksi yang sudah terjadi (done) serta mengetahui kewajibannya tiga hari setelah transaksi (T+3). Misal, investor A membeli sejumlah lot saham X, maka, ia bisa melihat nilai kewajiban bayar atas pembelian saham tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika ia melakukan penjualan.Saat ini, BNLI bekerjasama dengan 27 perusahaan efek. Jadi, yang bisa melakukan transaksi lewat ATM ini adalah nasabah BNLI yang bertransaksi lewat 27 sekuritas mitra dari Bank Permata. Beberapa sekuritas itu antara lain PT Trimegah Securities Tbk (TRIM), PT KDB Securities Indonesia (dulunya E-Trading), PT RHB OSK Securities Indonesia, dan PT Indo Premier Securities.Sementara itu, total RDN yang ada di Bank Permata sebanyak 12.600 rekening. Husin bilang, investor bisa melakukan transaksi di semua ATM Bank Permata mulai Juni 2014 mendatang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Digandeng KSEI, PermataBank bidik DPK tumbuh 20%
JAKARTA. PT Bank Permata (PermataBank) Tbk bekerja sama dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam co-branding fasilitas Acuan Kepemilikan Sekuritas (ASKes).Kerja sama ini memungkinkan investor dapat melakukan pengecekan saldo efek yang tercatat dalam Sub Rekening Efek di KSEI dan saldo dana dalam Rekening Dana Nasabah (RND).Direktur Wholesale Banking PermataBank Roy A Arfandy mengatakan, dalam kerja sama tersebut, PermataBank menyasar pertumbuhan nasabah dan dana pihak ketika (DPK)."Jumlah nasabah diharapkan bertambah. Kami juga mengharapkan akan ada peningkatan dana," ujar Roy dalam Konferensi Pers Penandatangan Perjanjian Kerjasama Co-Branding AKSes KSEI dan PermataBank, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (28/2).Roy mengungkapkan, pihaknya menargetkan pertumbuhan nasabah dari kerja sama ini sebesar 20%. Ia menyatakan, saat ini jumlah nasabah PermataBank yang memiliki rekening efek sebanyak 12.600.Menurutnya, angka ini melonjak tinggi. Sebab, pada 2012 hanya sebanyak 9.000 nasabah yang memiliki rekening efek. Ia mengklaim, tingginya pertumbuhan ini disebabkan sosialisasi dari PermataBank."Kami memberikan fasilitas pada nasabah sehingga lebih mudah bertransaksi di pasar modal. Mereka tidak usah datang isi formulir atau kontak perusahaan efek, cukup ke ATM," jelas Roy.Catatan saja, mulai 2 Juni 2014, investor yang memiliki rekening dana di PT Bank Permata Tbk (BNLI) bisa mengecek portofolio saham Anda melalaui mesin anjungan tunai mandiri (ATM).Hal ini merupakan realisasi kerjasama KSEI dengan BNLI dalam rangka pengembangan fasilitas AKSes yang terigtegrasi dengan fasilitas ATM bank."Investor bisa mengecek saldo efek dan saldo dana dalam rekening dana nasabah (RDN) melalui ATM," ujar Heri Sunaryadi, Direktur Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Jumat (28/2).Selain itu, akan ada fitur tambahan, yakni penyampaian instruksi penarikan dana oleh nasabah kepada perusahaan efek. Selama ini, instruksi seperti itu biasanya dilakukan melalui fax atau aplikasi online trading. Dengan adanya fasilitas ini, maka investor bisa melakukan lewat ATM.Investor pun bisa memonitor transaksi-transaksi yang sudah terjadi (done) serta mengetahui kewajibannya tiga hari setelah transaksi (T+3). Misal, investor A membeli sejumlah lot saham X, maka, ia bisa melihat nilai kewajiban bayar atas pembelian saham tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika ia melakukan penjualan.Saat ini, BNLI bekerjasama dengan 27 perusahaan efek. Jadi, yang bisa melakukan transaksi lewat ATM ini adalah nasabah BNLI yang bertransaksi lewat 27 sekuritas mitra dari Bank Permata. Beberapa sekuritas itu antara lain PT Trimegah Securities Tbk (TRIM), PT KDB Securities Indonesia (dulunya E-Trading), PT RHB OSK Securities Indonesia, dan PT Indo Premier Securities.Sementara itu, total RDN yang ada di Bank Permata sebanyak 12.600 rekening. Husin bilang, investor bisa melakukan transaksi di semua ATM Bank Permata mulai Juni 2014 mendatang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News