Digembok Tiga Tahun, Begini Upaya Bakrie Telecom (BTEL) Keluar Dari Suspensi Saham



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) telah tiga tahun lebih disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia sejak 27 Mei 2019. Untuk lepas dari gembok itu, emiten Grup Bakrie ini tengah memperbaiki kinerja. 

Direktur Bakrie Telecom Agustinus Harimurti mengatakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) memang punya beberapa latar belakang atau pertimbangan terkait dengan suspensi atau penghentian saham ini. Dia menyebut sampai saat ini BTEL telah berhasil mengatasi satu persatu sehingga perhatian Bursa tertuju pada perkembangan bisnis Bakrie Telecom. 

"Mudah-mudahan peningkatan terus terjadi dari tahun ke tahun dan kita dapat kebijakan dari BEI untuk mengangkat suspensi kami," jelas Agustinus dalam paparan publik, Senin (19/12). 


Kini Bakrie Telecom berfokus pada emiten unit usahanya, yaitu PT Layanan Prima Digital (LPD), PT Inovasi Teknologi Nusantara (ITN), PT Cakra Andalas Fasilitas (CAF) dan PT Sangads Digital Pariwara. 

Baca Juga: Sederet Saham Terancam Delisting, Begini Kata BEI

Direktur Utama Bakrie Telecom Harya Mitra Hidayat menyebut ke depannya BTEL akan mengoptimalkan keempat unit usahanya yang menjadi lokomotif pendorong kinerja Going Concern BTEL Group.

"Keempat unit ini adalah penopang dari semua lini kegiatan usaha BTEL Group semenjak 2021," tandas Harya. 

Adapun CAF menyumbang sekitar 50% dari keseluruhan pendapatan BTEL Group sepanjang 2022 ini. Sementara, Sangads berkontribusi hampir 30% pendapatan BTEL. 

Baca Juga: Wake Up Call: Investasi di Saham Grup Konglomerat

Hingga September 2022, pendapatan usaha bersih Bakrie Telecom mencapai Rp 30,40 miliar. Nilai ini meningkat 68,12% secara tahunan atau year on year (YoY) dari Rp 18,08 miliar. 

Meski demikian BTEL masih mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp 57,29 miliar per 30 September 2022. Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, nilai ini menciut 23,40%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati