Digital ekonomi, Smartfren fokus ke layanan data



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Beberapa pemain operator saat ini gencar mengembangkan layanan 4G LTE seiring langkah pemerintah yang membidik pendapatan hingga US$ 130 miliar dari digital ekonomi sampai tahun 2020. Pasalnya, salah satu penunjang berhasilnya program digital ekonomi adalah infrastruktur yang memadai, di antaranya terkait jaringan data.

Merza Fachys, Presiden Direktur PT Smartfren Telecom Tbk mengatakan, dalam upaya mendukung program pemerintah tersebut, para pemain industri telekomunikasi mengambil peran yang sesuai dengan kapasitasnya.

"Digital ekonomi bukan hanya industri telekomunikasi karena orang telko tidak tahu tentang e-commerce. Saya hanya tahu bagaimana internet bisa lancar," ujar Merza kepada KONTAN.co.id, belum lama ini.


Menurutnya, pemain industri telko tidak semestinya masuk ke industri e-commerce lantaran sudah ada yang menggarap bidang itu. Guna mendukung program pemerintah tersebut, perusahaan berkode saham FREN di Bursa Efek Indonesia ini akan fokus pada jaringan 4G. Merza menyebut, per akhir Oktober 2017 lalu, 100% layanan Smartfren sudah menggunakan teknologi 4G.

Mengutip laporan keuangan perusahaan, hingga kuartal III/2017, Smartfren berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sekitar 28% menjadi Rp 3,3 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang ada di angka Rp 2,59 triliun. "Dalam 9 bulan ini kontibusi 4G itu sekitar 70%, sisanya CDMA. Jadi Oktober kemarin waktu kita tutup kontribusinya kecil," ucap Merza. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie