KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Proses digitalisasi bisnis yang dilakukan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) diharapkan mampu membuat perusahaan farmasi ini lebih efisien. Namun, ternyata dampak digitalisasi ini tak hanya terasa di keuangan perusahaan tapi juga untuk keamanan konsumen mereka. KAEF bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) baru saja menandatangani perjanjian kerja sama digitalisasi proses bisnis. Nantinya, seluruh proses bisnis KAEF mulai dari pengembangan dan penelitian produk, manufaktur, distribusi, supply chain, hingga ke bisnis ritel. Direktur Utama KAEF Honesti Basyir berharap, penggunaan sistem digital ini bisa membuat perusahaan farmasi pelat merah ini menghemat biaya operasi hingga 20%. Namun, dampak tersebut baru akan terasa ketika seluruh bisnis KAEF sudah terdigitalisasi secara keseluruhan pada 2018 mendatang.
Digitalisasi bisnis bisa hindari pemalsuan obat
KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Proses digitalisasi bisnis yang dilakukan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) diharapkan mampu membuat perusahaan farmasi ini lebih efisien. Namun, ternyata dampak digitalisasi ini tak hanya terasa di keuangan perusahaan tapi juga untuk keamanan konsumen mereka. KAEF bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) baru saja menandatangani perjanjian kerja sama digitalisasi proses bisnis. Nantinya, seluruh proses bisnis KAEF mulai dari pengembangan dan penelitian produk, manufaktur, distribusi, supply chain, hingga ke bisnis ritel. Direktur Utama KAEF Honesti Basyir berharap, penggunaan sistem digital ini bisa membuat perusahaan farmasi pelat merah ini menghemat biaya operasi hingga 20%. Namun, dampak tersebut baru akan terasa ketika seluruh bisnis KAEF sudah terdigitalisasi secara keseluruhan pada 2018 mendatang.