KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gempa Bumi berkekuatan 6,8 Skala Richter (SR) kembali mengguncang Nusa Tenggara Barat (NTB). Warga panik dan berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri, terutama warga di wilayah pemukiman dekat pantai. Budi Setiawan, warga di Sekarbela, Mataram, NTB, mengungkapkan, dirinya dan warga lain berhamburan keluar rumah untuk mengungsi. Ada yang berlarian, menggunakan sepeda motor dan atau menggunakan mobil pribadi untuk mencari wilayah yang dirasa aman. Maklum, wilayah Sekarbela berbatasan langsung dengan bibir Pantai Loang Baloq, Mataram. “Kami mendapat kabar gempa berpotensi tsunami, sehingga kami semua panic,” kata pria yang juga dosen di Universitas Negeri Mataram kepada KONTAN, Minggu (5/8).
Dia bercerita, gempa terasa sekitar pukul 17.00 WITA. “Waktu itu saya sedang shalat Isya. Gempa terasa kencang sekali. Saya langsung bawa anak-anak keluar rumah,” kata ayah empat orang putra itu. Akibat gempa, dinding lantai dua rumahnya roboh. Sebuah masjid dekat rumahnya yang sedang direnovasi juga ambruk. “Lampu listrik juga padam. Situasi sekarang benar-benar panik,” kata Budi. Sampai saat ini, dia belum mengetahui ada tidaknya korban jiwa dalam musibah ini. “Mudah-mudahan tidak ada. Saya berharap informasi yang beredar tidak menyesatkan,” kata dia. Sebelumnya, akun Twitter Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa terjadi pada Minggu (5/8) sekitar pukul 18.46 WITA.