Diguncang gempa besar, listrik di Mataram padam total



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mataram gelap gulita akibat gempa bumi berkekuatan besar yang mengguncang Nusa Tenggara Barat (NTB). Warga masih panik dan berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri, terutama warga di wilayah pemukiman dekat pantai. 

Budi Setiawan, warga di Sekarbela, Mataram, NTB, mengungkapkan, nyaris seluruh penduduk di sekitarnya keluar rumah mencari tempat mengungsi. “Situasi makin membuat panik karena aliran listrik padam total. Saya dikabari teman, bukan hanya di Mataram, tapi satu pulau listrik padam,” kata Budi kepada Kontan.co.id, Minggu (5/8). 

Dia tak tahu sampai kapan PLN mematikan listrik di wilayah ini. “Saya berharap PLN bisa segera mengalirkan listrik karena padamnya listrik membuat suasana tambah mencekam dan bikin panic warga,” tambah Budi. 


Budi dan keluarganya termasuk dari ribuan warga di Mataram yang mencoba mengungsi untuk mencari tempat aman. Staf pengajar di Universitas Negeri Mataram itu tinggal di wilayah Sekarbela, Mataram. Wilayah ini berbatasan langsung dengan bibir Pantai Loang Baloq, Mataram. “Kami mendapat kabar gempa berpotensi tsunami, sehingga kami semua panik,” kata pria asal Bogor itu. 

Dia bercerita, gempa terasa sekitar pukul 19.00 WITA. “Waktu itu saya sedang shalat Isya. Gempa terasa kencang sekali. Saya langsung bawa anak-anak keluar rumah,” kata ayah empat orang putra itu. Akibat gempa, dinding lantai dua rumahnya roboh.  Sebuah masjid dekat rumahnya yang sedang direnovasi juga ambruk. “Lampu listrik juga padam. Situasi sekarang benar-benar panik,” kata Budi. 

Sampai saat ini, dia belum mengetahui ada tidaknya korban jiwa dalam musibah ini. “Mudah-mudahan tidak ada. Saya berharap informasi yang beredar tidak menyesatkan,” kata dia. 

Sebelumnya, akun Twitter Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa terjadi pada Minggu (5/8) sekitar pukul 18.46 WITA. Pusat gempa berada di 8.25 Lintang Selatan, 116.49 Bujur Timur, 27 kilometer Timur Laut Lombok Utara, NTB. "Kedalaman gempa 10 kilometer, tidak berpotensi tsunami," tulis BMKG. 

Beberapa saat kemudian, BMKG merilis informasi terbaru bahwa gempa terjadi di kedalaman 15 km pantai selatan NTB. Gempa ini berkekuatan 7 SR. BMKG juga memberi peringatan dini tentang potensi tsunami. Beberapa waktu terakhir, gempa acap mengguncang NTB. 

Akhir bulan lalu, gempa bumi juga mengguncang NTB pada Minggu (29/7). Ketika itu gempa berkekuatan 6,4 SR menewaskan belasan orang. Setelah gempa besar, sejumlah gempa dengan skala lebih kecil menggoyang kawasan ini. Tiga kecamatan menjadi daerah paling terdampak, yakni dua kecamatan di Lombok Utara yaitu Kecamatan Sembalun dan Sambelia. Gempa juga berdampak di Kecamatan Bayan, wilayah Lombok Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat