Diguyur Banyak Sentimen, Simak Saham Pilihan di Sektor Tambang Batubara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor tambang batubara masih diguyur banyak sentimen, mulai dari potensi pembatasan pendanaan dari pihak ketiga, pengembangan energi hijau, hingga pulihnya tingkat produksi di negara konsumen batubara.

Analis Panin Sekuritas Timothy Wijaya memproyeksi harga batubara tahun depan akan menurun ke harga rata-rata US$ 110. Proyeksi ini dengan melihat sejumlah sentimen, mulai produksi dari China dan India yang sudah kembali normal. Ditambah dengan ekspektasi adanya pelemahan permintaan pada kuartal kedua 2022 setelah musim dingin dan berakhirnya perayaan tahun baru kalender lunar.

Timothy mengamini, turunnya harga batubara akan membuat profitabilitas emiten batubara akan akan menurun tahun depan. Namun seharusnya, kinerja emiten tambang batubara masih akan solid hingga periode kuartal I-2022 . Hal ini karena penjualan batubara biasanya terkontrak menggunakan indeks harga 3 bulan ke belakang.


Baca Juga: Pendanaan Sektor Batubara Diproyeksi Makin Terbatas

Timothy menjadikan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebagai pilihan utama atau top pick di sektor batubara dengan target harga Rp 2.000. Dengan melihat harga batubara ke depan yang akan menurun, prospek ADRO seharusnya masih menarik karena emiten ini mampu menekan biaya operasional. Hal ini terlihat dari operasional EBITDA margin milik ADRO yang cukup konsisten di level 35%-40%.

Sementara itu, Analis RHB Sekuritas Indonesia Fauzan Luthfi Djamal menjadikan saham PT United Tractors Tbk (UNTR) sebagai saham pilihan. Sentimen positif datang dari pemenuhan penjualan alat berat Komatsu, dimana pemesanannya kemungkinan akan terealisasi di tahun 2022.

“Ditambah market share (pangsa pasar) Komatsu juga masih relatif dominan di Indonesia,” terang Fauzan kepada Kontan.co.id, Kamis (16/12). Sebagai gambaran, UNTR telah menjual 2.590 unit alat berat Komatsu sepanjang 10 bulan pertama 2021.

Baca Juga: Harga batubara diproyeksi melandai tahun depan, simak rekomendasi saham berikut

Angka ini melejit 92,56% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu yang hanya 1.345 unit. Adapun pangsa pasar Komatsu per Oktober 2021 sebesar 22%.

Bisnis batubara juga menopang kinerja UNTR. Penjualan batubara hingga akhir Oktober 2021 meningkat 7% secara year-on-year (yoy) menjadi 8,2 juta ton,  sejalan dengan pergerakan positif dari harga patokan rata-rata batubara Newcastle.

Dus, RHB Sekuritas menilai, laba bersih dari segmen ini akan tetap menjanjikan, mengingat porsi batubara kokas yang dikirim juga lebih tinggi, yang mana memiliki harga jual yang lebih baik. RHB Sekuritas merekomendasikan beli saham UNTR dengan target harga Rp 29.400 per saham.

Baca Juga: Ini Sektor Pemberi Cuan di Tahun Macan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati