Dihadang wabah corona, bank syariah ikut bersiasat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga bulan lalu, kinerja perbankan syariah masih mumpuni. Bank syariah masih dapat menjaga berkah selama wabah. Presiden Direktur PT Bank BCA Syariah John Kosasih misalnya mengakui hingga Mei 2020 pembiayaan perseroan masih tumbuh 17,9% (yoy) menjadi Rp 5,72 triliun.

“Secara umum aset kami juga tumbuh baik sebesar 23% (yoy) pembiayaan tumbuh 17,9% (yoy), sedangkan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 12,1% (yoy),” katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (16/6).

Baca Juga: Bank BRI pastikan tidak akan pinjam likuiditas dari bank jangkar


Pertumbuhan tersebut disebut John juga mampu dijaga kualitasnya dengan rasio pembiayaan macet alias non perorming finance (NPF) sebesar 0,72%. Adapun laba berjalan tumbuh 5,5 (yoy).

John mengaku, meski berada pada situasi sulit kini, buat perseroan masih ada sejumlah sektor ekonomi yang berpotensi misalnya UMKM, infrastruktur, investasi, dan perdagangan. Adapun hingga ini BCA Syariah disebutnya telah merestrukturisasi 13% dari portofolio pembiayaannya yang terimbas pandemi.

Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri Syariah Tiwul Widyastuti juga menyatakan hal senada. Ia bilang hingga Mei, perseroan masih mencatat pertumbuhan pembiayaan 6,73% (yoy). “Ekspansi pembiayaan kami fokus di target market secara selektif, sekaligus secara intensif melakukan pemantauan terhadap pembiayaan yang sudah ada,” ungkapnya.

Sedangkan hingga pertengahan Mei 2020, Tiwul bilang perseroan sudah merestrukturisasi pembiayaan terimbas pandemi senilai Rp 3 triliun yang berasal dari 23.000 nasabahnya. Jumlah tersebut setara 76% dari permintaan restrukturisasi akibat pandemi.

Baca Juga: Ramai kabar bank BUMN siap jadi pemegang sahamnya, ini kata manajemen Bank Bukopin

Sementara hal berbeda disampaikan oleh Direktur Keuangan PT Bank BNI Syariah Wahyu Avianto yang mengaku sejak April 2020 mulai terjadi perlambatan ekspansi pembiayaan. “Sampai Mei 2020 pembiayaan baru tumbuh 1% (yoy), dampak pandemi mulai terlihat sejak April 2020,” katanya kepada Kontan.co.id.

Meski demikian, ia mengaku masih ada sejumlah segmen pembiayaan yang juga dinilainya potensial. Misalnya berasal dari segmen konsumer, dan komersial. Adapun sejauh ini 15% portofolio pembiayaan terimbas pandemi telah direstrukturisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi