Dihadapkan Sejumlah Isu Global, Begini Strategi Dharma Satya (DSNG) di 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) fokus pada perbaikan produksi tandan buah segar (TBS) dan crude palm oil (CPO) 2023.

Direktur DSNG Jenti Widjaja berpandangan bahwa industri CPO masih akan menghadapi sejumlah tantangan pada tahun depan. Hal ini disinyalir dari pelemahan ekonomi di sejumlah negara barat, belum jelasnya kebijakan Zero Covid di China akan berakhir, serta ketegangan geo-politik di sejumlah negara termasuk perang Rusia-Ukraina yang masih belum ada titik terang.

Menurut Jenti, kondisi global yang belum stabil dapat berpengaruh terhadap permintaan terhadap CPO. "Sementara di sisi supply, produksi CPO di Indonesia dan Malaysia diperkirakan hanya akan tumbuh moderate," ujar dia kepada Kontan.co.id, Jumat (25/11).


Baca Juga: Intip Prospek Sektor CPO Beserta Rekomendasi Sahamnya

Menghadapi situasi tersebut, strategi DSNG tahun depan akan lebih menitikberatkan pada perbaikan kinerja produksi TBS dan CPO. Terlebih sepanjang tahun 2021 hingga semester pertama 2022, area terbesar perkebunan DSNG di Kalimantan Timur mengalami penurunan produksi tajam akibat El Nino akhir tahun 2019 lalu.

"Hanya saja sejak kuartal ketiga 2022 kondisi berangsur normal sehingga kami akan mengupayakan kinerja kebun kembali optimal," tambah dia.

Selain manajemen operasional, Dharma Satya juga akan terus konsisten dan berkomitmen dalam pelaksanaan sejumlah kegiatan berkelanjutan dengan dasar penerapan ESG. Pihaknya meyakini bahwa praktik sustainabilitas merupakan satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dengan manajemen operasional untuk menjamin kelangsungan kinerja DSNG dalam jangka panjang. Dengan strategi tersebut, DSNG berharap untuk dapat terus bertumbuh dari tahun ke tahun, baik pendapatan dan profit.

"Salah satu upaya adalah dengan meningkatkan produktivitas dan mengupayakan efisiensi biaya melalui inovasi teknologi, pemanfaatan energi terbarukan sebagai pengganti atau pengurangan bahan bakar fosil, dan lain lain," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati