KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski hadapi sejumlah tantangan, prospek PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) masih didukung sejumlah faktor.
Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta mengatakan, prospek perseroan di tahun ini cukup menantang. Meski begitu, peluang bertumbuh tetap ada, dengan catatan kebijakan
culling diterapkan secara terukur. "Sebab, walaupun kebijakan tersebut guna mengatasi kondisi
oversupply, tetapi dikhawatirkan akan menekan
profit margin," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (31/1).
Lanjutnya, faktor pendukung lainnya dari pertumbuhan ekonomi yang positif, sehingga diharapkan mampu mendorong daya beli. Terlebih ada momentum puasa dan Idul Fitri, makanya ia mengantisipasi pertumbuhan permintaan yang positif di awal tahun ini.
Baca Juga: Tingginya Harga Pakan dan Kondisi Oversupply Hantui Prospek CPIN pada 2024 Faktor lainnya juga dari apiknya kinerja CPIN di kuartal III 2023. Nafan memperkirakan hasil tersebut dapat menjaga kinerja CPIN ke depannya. Analis Binaartha Sekuritas Eka Rahmawati melanjutkan, pada kuartal III CPIN mencetak pertumbuhan kinerja yang sangat baik. Perseroan mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 69% (YoY) secara tahunan dan 14% secara kuartalan (QoQ) menjadi Rp 1,29 triliun. Hasil itu juga mendorong marjin laba bersih perseroan yang membaik dari 5,2% di kuartal III 2022 menjadi 8% di kuartal III 2023. Hasil tersebut diproyeksikan dapat menopang koreksi lebih jauh untuk CPIN, mengingat tekanan pada harga pakan dan ayam masih menghantui.
Baca Juga: BRI Danareksa Sekuritas Memangkas Target Harga CPIN, Begini Ulasannya "Untuk 2024, kami mengantisipasi pertumbuhan permintaan dan kenaikan harga
livebird dan DOC pada kuartal I 2024 menjelang bulan puasa dan Idul Fitri," sebutnya dalam riset, Senin (29/1).
Eka pun merekomendasikan
buy CPIN dengan target harga Rp 5.600. Sementara Nafan merekomendasikan secara teknikal untuk
buy on weakness CPIN dengan target harga 4.610.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi