Dihadapkan Sejumlah Tantangan, Simak Rekomendasi Saham Sido Muncul (SIDO)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dihadapkan sejumlah tantangan. Karenanya, prospek pertumbuhan SIDO diperkirakan terbatas di tahun ini.

Head of Research Mega Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, terbatasnya potensi pertumbuhan SIDO akibat inflasi pangan yang terjadi dan penurunan konsumsi.

"Kami lihat pendapatannya akan di bawah 10% atau di bawah target yang ditetapkan manajemen," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (14/3).


Adapun tahun ini, manajemen SIDO menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15%. 

Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) Bidik Pertumbuhan Pendapatan 15% di 2024

Hal tersebut juga melihat pada hasil survei Bank Indonesia (BI). Pada Februari 2024, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada di level 123,1 turun dari bulan sebelumnya di posisi 125.

Penurunan IKK itu disebabkan melorotnya Indeks Keyakinan Ekonomi (IKE) saat ini dari level 115,6 ke posisi 110,9.

Penurunan terjadi pada semua komponen pembentuknya, baik indeks penghasilan saat ini, ketersediaan lapangan kerja, maupun pembelian barang tahan lama. Meskipun ketiganya masih di level optimistis.

Sejalan dengan menurunnya optimisme itu, rerata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average prospensity to consume ratio) turun tipis menjadi 73% di Februari 2024. Pada bulan sebelumnya, rasio ini tercatat 74,6%.

Namun Cheril berpandangan, di tengah tekanan tersebut SIDO diperkirakan mampu menjaga peluang pertumbuhan. Salah satunya dari upaya perseroan untuk meningkatkan transaksi daring.

 
SIDO Chart by TradingView

"Selain itu juga menjelajah pasar ekspor sehingga mendukung pendapatan dolar Amerika Serikat (AS)," sambungnya.

Oleh sebab itu, Cheril masih merekomendasikan hold SIDO dengan target harga Rp 650 per saham. Adapun untuk stoploss di Rp 580.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari