KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Acara Temu Wicara Bedah Karma Indonesia, yang diinisiasi Yayasan Cahaya Cinta Kasih, berhasil mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Acara ini dinobatkan sebagai “
Temu Wicara Bedah Karma Indonesia dan Meditasi Renungan Jiwa untuk Kesehatan Mental dengan Peserta Terbanyak,” dengan total peserta lebih dari 2.019 orang di Jakarta. Rekor ini merupakan puncak dari rangkaian acara serupa yang telah sukses digelar di beberapa kota besar, seperti Denpasar, Mataram, Badung, Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung, dengan total peserta mencapai 4.500 orang.
Baca Juga: PT MitraAsaPratama Dukung Depok Raih Rekor MURI Pemeriksaan KarbonMonoksida Terbanyak Dalam acara tersebut, guru meditasi dan praktisi energi, Bunda Arsaningsih, CPSH, menawarkan pendekatan unik yang mengintegrasikan pemahaman karma atau takdir untuk meningkatkan kesejahteraan mental, emosional, dan spiritual masyarakat. Dengan pendekatan yang ia sebut SOUL (Spirit of Universal Life), Bunda Arsaningsih memperkenalkan dua metode utama:
Pertama, SOUL Meter: Teknik pengukuran radiasi energi untuk mengenali pola energi dalam diri seseorang.
Kedua, Meditasi SOUL Reflection: Meditasi refleksi untuk membersihkan energi negatif dan terhubung dengan kekuatan Tuhan. Acara ini juga menghadirkan dr. Rastho Mahotama, yang bersama Bunda Arsaningsih mengupas dampak tindakan masa lalu terhadap berbagai aspek kehidupan saat ini, seperti kesehatan, hubungan sosial, kemakmuran, dan spiritualitas.
Baca Juga: Royal Enfield Indonesia Cetak Rekor MURI, One Ride 2024 Peserta Terbanyak dari 8 Kota Peserta diajak untuk memahami tidak hanya karma individu tetapi juga karma kolektif, yaitu akumulasi trauma sosial, ekonomi, dan politik dari masa lalu bangsa. Menurut Bunda Arsaningsih, sejarah panjang Indonesia telah meninggalkan "rekaman buruk" yang memengaruhi kondisi masyarakat saat ini. Melalui Meditasi SOUL Reflection, peserta diajak untuk memurnikan energi negatif, baik secara pribadi maupun kolektif. “Dengan bersama-sama melakukan meditasi, kita dapat membersihkan rekaman buruk di Indonesia dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa,” ujar Bunda Arsaningsih dalam siaran pers, Selasa (17/12/2024). Upaya membersihkan pola energi negatif masa lalu ini dipercaya akan membawa dampak positif, tidak hanya bagi kesehatan mental masyarakat tetapi juga bagi pencapaian misi Indonesia Emas 2045 sebagai negara maju yang damai dan makmur. Keberhasilan acara ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap solusi holistik untuk mengatasi tekanan hidup modern yang semakin kompleks.
Baca Juga: Proyek LRT Jakarta Garapan WSKT Dapat Rekor MURI, Progres Pembangunannya Sudah 34,58% Berdasarkan data WHO, satu dari delapan orang di dunia mengalami gangguan kesehatan mental, dan Kementerian Kesehatan RI memperkirakan 30 hingga 32 juta penduduk Indonesia menghadapi masalah serupa.
Dengan pendekatan inovatif ini, Temu Wicara Bedah Karma Indonesia memberikan harapan baru bagi masyarakat untuk mencapai keseimbangan mental dan spiritual di tengah tantangan kehidupan modern.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli