Diisi banyak politisi, profesionalisme BPK diragukan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi masih pesimistis akan kinerja Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Pasalnya, lima anggota BPK yang baru saja mengucapkan sumpah di Mahkamah Agung (MA) didominasi bekas politisi. Empat dari lima orang tersebut merupakan bekas kader partai politik.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani berharap BPK bisa menjalan tugas menjaga tata kelola keuangan

"Saya kira tidak akan baik kinerja BPK ke depan karena politisi bukan untuk memperbaiki tapi memanfaatkan BPK," ujar Uchok saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (17/10). 

Uchok menuturkan, politisi di BPK bisa melakukan "main mata" dengan politisi di partai politik. Uchok menyayanngkan sektor lembaga profesional yang saat ini mulai diambil alih oleh politisi. "Ini era politisi mengambil sisi kehidupan masyarakat," terang Uchok.

Meskipun anggota BPK terpilih memiliki kredibilitas secara latar belakang pendidikan tidak akan menjamin BPK akan profesional. Pasalnya bagi politisi akan ada kepentingan yang diutamakan. "Bukan pendidikan yang diutamakan tapi kepentingan," jelas Uchok.

Baca Juga: Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode 2019-2024 resmi menjabat

Lima anggota BPK yang mengucapkan sumpah jabatan di Mahkamah Agung, Kamis (17/10) antara lain Pius Lustrilanang, Daniel Lumban Tobing, Hendra Susanto, Achsanul Qosasi, dan Harry Azhar Azis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli