Diizinkan impor sapi, Bulog langsung tancap gas



JAKARTA. Kementerian Perdagangan mengizinkan Badan Urusan Logistik (Bulog) mengimpor 50.000 ekor sapi bulan ini. Langkah in diambil menyusul tingginya harga daging sehingga berbuntut aksi mogok para pedagang di sejumlah pasar tradisional.

Mendapat izin impor, Bulog langsung mengurus administrasi impor ke instansi terkait. Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengurus administrasi izin impor ke Direktorat Jenderal Peternakan di Kementerian Pertanian (Kemtan).

Setelah itu Bulog akan ke Kemdag untuk mendapatkan izin resmi impor. "Sekarang kami belum tahu bentuknya apa (apakah sapi bakalan atau sapi siap potong), karena belum saya urus. Mudah-mudahan dalam satu dua hari bisa clear," ujar Djarot di Gedung Kemtan, Senin (10/8).


Djarot berharap, pekan ini semua masalah menyangkut perizinan tuntas sehingga bisa langsung impor. Selain perizinan, Bulog juga langsung menjajaki kerjasama dengan perusahaan peternakan sapi di Australia.

Penjajakan dilakukan untuk memastikan ketersediaan sapi yang akan diimpor. Menurut Djarot, impor sapi butuh waktu sekitar dua minggu perjalanan dari Australia menuju Indonesia.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan, izin yang diberikan kepada Bulog salah satunya mengimpor sapi bakalan untuk penggemukan tiga bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri