Dijatah ke pihak tertentu, investor ritel sulit kempit saham BSIM



JAKARTA. Saham Bank Sinarmas (BSIM) meroket tinggi pagi ini. Bahkan, beberapa menit setelah dibuka, harga sahamnya terkena auto rejection atas. Pada pukul 11.03, saham BSIM melonjak 24% menjadi Rp 315. Sepertinya, investor merespon positif rencana ekspansi Bank Sinarmas. Hanya saja, berdasarkan pengaduan yang KONTAN terima, investor ritel mengalami kesulitan dalam membeli saham BSIM sejak masa penjatahan. "Saya sudah pesan 2.000 lot, tapi dapatnya cuma 1 lot saja," ujar salah seorang trader.Kesulitan untuk membeli saham BSIM tersebut masih berlangsung hingga saat ini. Alhasil, banyak investor yang memilih untuk bertransaksi waran BSIM. "Warannya juga menarik. Setelah harga saham BSIM melonjak, warannya juga langsung meroket," ujar seorang trader.Salah seorang sumber KONTAN yang tak mau namanya disebut mengatakan, saham BSIM dapat dikategorikan "barang bagus" sehingga dijatah kepada pihak-pihak tertentu. "Kalau swasta kan agak bebas penjatahannya. Biasanya mereka mengutamakan nasabah mereka sendiri," jelas sang sumber. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30, sejumlah broker yang memborong saham BSIM antara lain: Valbury Asia Securities senilai Rp 246,96 juta, Mandiri Sekuritas senilai Rp 244,64 juta, Bahan Securities senilai Rp 189 juta, eTrading Securities senilai Rp 181,91 juta, dan Bhakti Securities senilai Rp 157,5 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie