Dijegal UEA, OPEC+ lanjutkan pembicaraan kebijakan minyak global pada Senin (5/7)



KONTAN.CO.ID - LONDON. OPEC+ akan melanjutkan pembicaraan pada Senin (5/7) setelah gagal mencapai kesepakatan mengenai kebijakan produksi minyak untuk hari kedua berturut-turut karena Uni Emirat Arab memblokir beberapa aspek dari pakta tersebut.

Kebuntuan kesepakatan antara anggota OPEC+ ini dapat menunda rencana untuk memompa lebih banyak minyak hingga akhir tahun guna mendinginkan harga minyak yang telah melonjak ke level tertinggi dalam 2,5 tahun.

Tanpa kesepakatan, aliansi OPEC+ dapat membatasi produksi dengan harga minyak sekarang diperdagangkan sekitar US$ 75 per barel, naik lebih dari 40% tahun ini. Di sisi lain, konsumen menginginkan lebih banyak minyak mentah untuk membantu pemulihan global dari pandemi Covid-19.


Kenaikan harga minyak berkontribusi terhadap inflasi global, memperlambat pemulihan ekonomi dari krisis virus corona.

OPEC+, yang terdiri dari anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak, Rusia dan sekutu mereka, pada hari Jumat memilih untuk meningkatkan produksi sekitar 2 juta barel per hari (bph) dari Agustus hingga Desember 2021 dan memperpanjang sisa pemotongan hingga akhir 2022, yang sebelumnya berakhir pada April 2022, kata sumber OPEC+.

Baca Juga: Harga minyak terkoreksi tipis pada perdagangan Jumat (2/7) pagi

UEA setuju untuk melepaskan lebih banyak minyak ke pasar tetapi menolak untuk mendukung perpanjangan pemotongan.

Pembicaraan ini akan dilanjutkan pada hari Senin, OPEC+ mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Menanggapi kehancuran permintaan minyak yang disebabkan oleh krisis Covid-19, tahun lalu OPEC+ setuju untuk memangkas produksi hampir 10 juta barel per hari mulai Mei 2020. Rencana awal, penghapusan pembatasan dilakukan pada akhir April 2022. Pemotongan produksi yang dilakukan OPEC+ sekarang mencapai sekitar 5,8 juta barel per hari.

Jika UEA memblokir kesepakatan, pemotongan yang tersisa kemungkinan akan tetap berlaku, meskipun ada kemungkinan kecil pakta itu bisa berantakan dan semua negara dapat memompa sebanyak yang mereka inginkan.

Atau, kelompok tersebut dapat setuju untuk meningkatkan produksi hingga akhir 2021 tetapi menunda diskusi tentang perpanjangan kesepakatan di luar April 2022. Sumber OPEC+ mengatakan, UEA telah mengusulkan ini.

Editor: Anna Suci Perwitasari