Dijual mulai 20 Agustus, kupon sukuk ritel seri SR015 diperkirakan sebesar 5%



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah akan menawarkan Surat Berharga Negara (SBN) ritel berjenis sukuk ritel seri SR015 pada 20 Agustus. Ekonom memproyeksikan kupon SR015 di 5%.

Direktur Pembiayaan Syariah Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan jika tidak aral melintang, SR015 akan terbit pada 20 Agustus 2021. "Penerbitan SR015 masih sesuai rencana akan mulai ditawarkan kepada investor di 20 Agustus," kata Dwi, Jumat (15/8). 

Mengaca pada hasil penjualan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR010 yang terbit di Juni lalu, Dwi memproyeksikan penjualan SR015 juga akan ramai peminat. "Kami masih sangat optimistis penjualan ramai karena likuiditas masih besar sementara pengeluaran masyarakat masih terbatas," kata Dwi. 


Faktor lain yang membuat minat SR015 tinggi adalah fitur surat utang ini yang dapat diperjualbelikan kembali. Namun, Dwi saat ini belum dapat mengatakan target penjualan dari SR015.

Baca Juga: Pemerintah yakin penjualan sukuk ritel SR015 akan mengundang minat investor

Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C. Permana juga mengatakan minat masyarakat untuk membeli SR015 akan tinggi meski kupon yang ditawarkan pemerintah berpotensi lebih rendah dari seri-seri sebelumnya. Fikri memproyeksikan kupon SR015 bakal sebesar 5%. 

Sekedar informasi, seri SR014 sebelumnya ditawarkan pada Maret lalu dengan kupon 5,47%. Total volume pemesanan pembelian SR014 mencapai Rp 16,7 triliun. Sementara, kupon SBR010 sebesar 5,10%. Total volume pemesanan pembelian SBR010 yang terbit di Juni lalu sebesar Rp 7,5 triliun dan melampui target yang pemerintah tetapkan di Rp 5 triliun.

Faktor lain yang membuat minat investor tetap tinggi meski kupon yang ditawarkan berpotensi lebih rendah dari seri-seri sebelumnya adalah tingkat suku bunga deposito yang juga rendah.

"Jika dibandingkan suku bunga deposito masih sekitar di 3%, yield surat utang dengan tenor sama 3 tahun di 4,6%, jika kupon SR015 di 5% jadi pertimbangan yang menarik, dengan pajak yang juga lebih rendah," kata Fikri. 

Fikri mengatakan likuiditas dalam negeri yang tinggi dan jumlah tabungan di atas Rp 2 miliar yang tumbuh akan membuat minat SR015 tinggi. "Jumlah investor individu yang masuk ke SBN ritel secara year to date hingga Juli sudah mencapai Rp 60 triliun dan ke depan akan terus bertumbuh," kata Fikri.

Selanjutnya: Penawaran pada lelang SUN pekan depan diprediksi turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat