KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (
BBNI) dikabarkan akan melakukan akuisisi bank kecil sebagai langkah perseroan masuk ke bank digital. Manajemen BNI siap membidik bank kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) I atau BUKU II. Nah, belakangan, berhembus kabar bahwa Bank Mayora adalah bank yang sedang diincar oleh BBNI. Di tengah kabar tersebut, saham BBNI melesat 2,12% ke harga Rp 7.225 per saham pada perdagangan Selasa (19/10). Dalam sepekan, saham BBNI sudah menguat 12,89%.
Secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan, saham BBNI memang masih berpeluang bergerak menguat, namun sudah relatif terbatas. Hal ini dapat dicermati dari sisi volume yang sudah menurun, ditambah pergerakan indikator
stochastic yang sudah berada di area
overbought dan rawan koreksi. Meski demikian dari sisi MACD pergerakan BBNI masih belum terkonfirmasi untuk terkoreksi.
Baca Juga: BI perpanjang stimulus, bisnis KPR dan KKB bisa melaju kencang hingga tahun 2022 “Kami perkirakan, pergerakan BBNI ini masih menarik, namun demikian para investor hendaknya
wait and see terlebih dahulu dan cenderung
buy on weakness, dengan level target diperkirakan berada pada Rp 7.650,” terang Herditya pada Kontan.co.id, Rabu (20/10). Sementara itu, Herditya mencermati, pergerakan saham PT Mayora Indah Tbk (
MYOR) dalam jangka pendek diperkirakan akan rawan terkoreksi dulu, paling tidak menguji area Rp 2.450 terlebih dahulu, nampak juga dari pergerakan indikator MACD dan stochastic yang rawan terkoreksi dan adanya peningkatan tekanan jual. Ia menyarankan pelaku pasar untuk bisa
buy on weakness dengan menjaga level
stoploss di Rp 2.310 dengan target harga di Rp 2.750 per saham untuk MYOR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari