KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) membantah kabar yang menyatakan bahwa perusahaan barang konsumen ini tengah berada dalam keadaan bangkrut. Lewat keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (9/1), Direktur Utama AISA yang baru, Hengky Koestanto memohon pengertian stakeholders, lantaran perusahaan masih dihadapkan pada beberapa kendala, termasuk transisi dari manajemen lama ke baru. Adapun beberapa kendala yang masih dihadapi emiten saat ini, yaitu proses perdamaian antara emiten itu dan entitas anak usaha yang mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Beberapa anak usaha AISA yang tengah di PKPU yakni PT Putra Taro Paloma, PT Balaraja Bisco Paloma, PT Tiga Pilar Sejahtera, PT Poly Meditra Indonesia, PT Dunia Pangan, PT Jatisari Sri Rejeki, PT Indo Beras Unggul dan PT Sukses Abadi Karya Inti. Selain itu, AISA tengah dalam proses menyusun restatement laporan keuangan 2017 dan laporan keuangan 2018 yang belum dirilis sejak kuartal I tahun lalu. "Perseroan mengalami kendala sangat berarti, mengingat belum mendapatkan transisi dari direksi lama," kata Hengky dalam keterangannya.
Dikabarkan bangkrut, ini jawaban Tiga Pilar Sejahtera (AISA)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) membantah kabar yang menyatakan bahwa perusahaan barang konsumen ini tengah berada dalam keadaan bangkrut. Lewat keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (9/1), Direktur Utama AISA yang baru, Hengky Koestanto memohon pengertian stakeholders, lantaran perusahaan masih dihadapkan pada beberapa kendala, termasuk transisi dari manajemen lama ke baru. Adapun beberapa kendala yang masih dihadapi emiten saat ini, yaitu proses perdamaian antara emiten itu dan entitas anak usaha yang mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Beberapa anak usaha AISA yang tengah di PKPU yakni PT Putra Taro Paloma, PT Balaraja Bisco Paloma, PT Tiga Pilar Sejahtera, PT Poly Meditra Indonesia, PT Dunia Pangan, PT Jatisari Sri Rejeki, PT Indo Beras Unggul dan PT Sukses Abadi Karya Inti. Selain itu, AISA tengah dalam proses menyusun restatement laporan keuangan 2017 dan laporan keuangan 2018 yang belum dirilis sejak kuartal I tahun lalu. "Perseroan mengalami kendala sangat berarti, mengingat belum mendapatkan transisi dari direksi lama," kata Hengky dalam keterangannya.