KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) menjadi incaran investor pasca gagal diakuisisi oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Dikabarkan ada tiga investor yang tertarik mencaplok bank tersebut, seperti Mizuho Financial Group, Sumitomo Mitsui Financial Group dan Overseas Chinese Banking Corp (OCBC). Direktur Utama Bank Permata Ridha D.M. Wirakusumah menyerahkan keputusan akuisisi tersebut kepada pemegang saham. Pemegang saham Bank Permata adalah PT Astra Internasional Tbk (ASII) dan Standard Chartered Bank yang masing-masing mempunyai saham sebesar 44,56%. Sedangkan kepemilikan publik sebesar 10,88%. Baca Juga: Bank Permata (BNLI) luncurkan kantor cabang berbasis digital
“Kami menyerahkan kepada pemegang saham. Soalnya, tugas saya adalah membereskan bank ini dan membuatnya makin cantik,” kata Ridha di Jakarta, Jumat (20/9). Ridha mengaku tidak tahu menahu investor strategis mana yang akan membeli bank yang dinaunginya tersebut. Direktur In Change Astra Financial Suparno Djasmin juga belum mau berkomentar terkait kabar aksi korporasi tersebut. “Saya tidak bisa komentar mengenai hal itu,” ungkapnya. Sumber Kontan.co.id sebelumnya menyebutkan otoritas di dalam negeri lebih menyukai investor asal Jepang. Pertumbuhan sektor kredit melambat dan inflasi rendah mendorong Bank asal Jepang berekspansi ke negara lain dan Indonesia menjadi salah satu tujuan. Sumitomo disebut ingin membidik seluruh kepemilikan Astra dan Standard Chartered Bank. Sedangkan Mizuho cuma akan mengambil saham dari Standard Chartered karena perusahaan ini ingin Grup Astra tetap memiliki bisnis di sektor perbankan.