Dikabarkan keluar dari Blok Masela, bagaimana bisnis hilir Shell di Indonesia?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses diskusi antara Royal Dutch Shell (Shell) dan Inpex Corporation seputar pelepasan participating interest (PI) atau hak partisipasi sebanyak 35% di Blok Masela masih terus berlanjut. Pihaknya Shell memang enggan berkomentar atas kabar pelepasan itu.

"Kami tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut mengenai aktivitas portofolio Shell," ujar Rhea Sianipar, VP External Relation Shell Indonesia kepada Kontan.co.id,Minggu (12/7).

Kendati demikian, Rhea menuturkan kegiatan investasi di sektor hilir masih terus dilakukan. Ia menjelaskan salah satu ekspansi bisnis yang dilakukan yakni lewat Pabrik Pelumas Shell di Marunda, Jawa Barat.


Baca Juga: Pemerintah Ingin Royal Dutch Shell (Shell) Bertahan di Blok Masela

Shell kini tengah memulai pengerjaan untuk peningkatan kapasitas produksi dari pabrik pelumas tersebut.

Disisi lain, Rhea memastikan lini bisnis SPBU juga terus jadi fokus Shell.

"Bisnis ritel kami telah berkembang menjadi 116 SPBU, tidak hanya menjangkau kota-kota besar tetapi juga kota-kota kecil di Indonesia," ungkap Rhea.

Dalam catatan Kontan.co.id, Act. Corporate Communication Manager INPEX Masela Moch N. Kurniawan bilang saat ini pihaknya fokus untuk rencana pengembangan proyek LNG Abadi, Masela.

Baca Juga: SKK Migas: Pengalihan hak partisipasi Shell harus dengan persetujuan menteri ESDM

"Sebagai operator Proyek LNG Abadi dan dengan dukungan Pemerintah Indonesia, kami yakin bahwa Proyek ini akan terus berlanjut dan kami secara aktif bekerja melaksanakan POD yang disetujui oleh Pemerintah Indonesia," terang Kurniawan kepada Kontan.co.id, Rabu (8/7).

Kendati demikian, Kurniawan belum mau merinci seputar kelanjutan diskusi antara Shell dan Inpex.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Pratama Guitarra