Dikelola Pertamina, produksi Blok Mahakam belum juga mencapai target



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sudah delapan bulan PT Pertamina menjadi operator dan pemegang hak partisipasi tunggal di Blok Mahakam. Namun Pertamina masih belum bisa mencapai target produksi di Blok Mahakam yang merupakan blok migas dengan produksi gas kedua terbesar di Indonesia.

Tahun ini, pemerintah menargetkan produksi Blok Mahakam dalam APBN sebesar 1.100 mmscfd. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan, produksi gas (wellhead) Blok Mahakam per 5 Agustus 2018 baru mencapai sekitar 957 mmscfd dan produksi crude & kondensate sekitar 43.000 bopd.

Produksi Blok Mahakam memang masih dibawah target karena adanya penurunan produsi gas di Lapangan Bekapai, Tambora, dan Tunu pada Juli 2018 lalu. Sementara kenaikan produksi gas hanya terjadi di Lapangan Sisi Nubi.


Untuk produksi crude dan kondesat mengalami penurunan karena hasil intervensi sumur yang lebih rendah dari yang diharapkan di Lapangan Bekapai dan Lapangan Handil. Ada juga masalah emulsi di Lapangan Tunu.

Lebih lanjut Wisnu menyebut, penurunan produksi di Blok Mahakam merupakan hal yang alami karena umur lapangan migas di blok tersebut sudah cukup tua. Rata-rata usia lapangan migas di Blok Mahakam sudah mencapai sekitar 70 tahun.

"Decline rate cukup tinggi. Saat ini, hasil pekerjaan sumur pun hasilnya masih di bawah target. Kemudian ada beberapa program pemboran yang diundur ke semester II 2018," imbuh Wisnu kepada KONTAN pada Rabu (7/9).

Wisnu menambahkan, SKK Migas akan terus mendorong WK Mahakam untuk tetap berupaya melakukan upaya maksimal dalam mencapai target produksi tahun ini. "Saat ini Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mengoperasikan tiga rig dan merencanakan untuk mendatangkan dua rig tambahan di Semester II 2018," kata Wisnu.

Asal tahu saja, SKK Migas mencatat, produksi gas Blok Mahakan pada semester I 2018 mencapai 916 mmscfd atau hanya sebesar 83,3% dari APBN 2018 sebesar 1.100 mmscfd. Hingga akhir tahun, SKK Migas memproyeksi sebesar 844 mmscfd atau hanya sebesar 76,7%.

Pada tahun ini, Pertamina rencananya akan melakukan pemboran sumur pengembangan sebanyak 69 sumur, 132 workover sumur, 5623 perbaikan sumur serta POFD lima lapangan migas di Blok Mahakam dengan total investasi US$ 700 juta dan biaya operasi US$ 1,1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat