KONTAN.CO.ID - JAKARTA. " Jokowi, saya cinta Anda." Begitulah seorang perempuan yang berdiri di jalan ketika iring-iringan Presiden Joko Widodo di jalanan pedesaan Lombok. Begitulah secuplik kalimat dari media Amerika Serikat (AS) The New York Times yang mengulas bagaimana terpilihnya kembali Jokowi dianggap membawa pengaruh bagi global. Dalam ulasan jurnalis Hannah Beech serta Muktita Suhartono itu, Jokowi tidak menggunakan retorika populer dalam setiap pidatonya, melainkan membahas statistik tentang infrastruktur. Meski begitu, kemenangan Jokowi dalam pilpres 17 April lalu dianggap sebagai penyeimbang kuat di tengah pelemahan demokrasi maupun politik orang kuat yang mendominasi. "Saya presiden bagi seluruh rakyat Indonesia, dan demokrasi melindungi pluralisme. Pemerintahan saya adalah tentang harmoni dan menentang ekstremisme," ulas Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur Jakarta itu menerangkan, Indonesia harus bergantung kepada budaya yang sangat beranekaragam dan toleran jika ingin tetap eksis. Selain di The Times, presiden berusia 58 tahun itu juga menjadi perbincangan di sejumlah media internasional. Salah satunya adalah majalah Arab Saudi, Arrajol.Di majalah yang membahas gaya hidup pria itu, Jokowi menjadi sampul edisi Mei dan diulas sebanyak 14 halaman mulai dari kehidupan hingga pandangan politiknya.
Dalam prakatanya, pemimpin redaksi Arrajol mengemukakan Jokowi dipilih lantaran dia dianggap sebagai pemimpin yang rendah hati, sederhana, dan bersih."Dia dipilih oleh majalah Arrajol untuk menghiasi cover majalah sekaligus menyoroti perjalanan hidupnya yang menonjol baik kehidupan pribadi maupun umum," kata redaksi. Kemudian profilnya dibahas oleh harian Jepang The Japan Times sebagai bagian dari para pemimpin KTT G20 yang diselenggarakan di Osaka pada 28-29 Juni lalu. Dalam profil itu, Jokowi disebut mendapatkan popularitas karena sering mengunjungi masyarakat terutama daerah miskin, dan berdiskusi mengenai masalah kota. "Dia melanjutkan aktivitas itu sejak terpilih sebagai presiden. Dia senang mengendarai motor dan mendengarkan musik heavy metal," ulas The Japan Times. (Ardi Priyatno Utomo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli