KONTAN.CO.ID - JAKARTA. " Jokowi, saya cinta Anda." Begitulah seorang perempuan yang berdiri di jalan ketika iring-iringan Presiden Joko Widodo di jalanan pedesaan Lombok. Begitulah secuplik kalimat dari media Amerika Serikat (AS) The New York Times yang mengulas bagaimana terpilihnya kembali Jokowi dianggap membawa pengaruh bagi global. Dalam ulasan jurnalis Hannah Beech serta Muktita Suhartono itu, Jokowi tidak menggunakan retorika populer dalam setiap pidatonya, melainkan membahas statistik tentang infrastruktur. Meski begitu, kemenangan Jokowi dalam pilpres 17 April lalu dianggap sebagai penyeimbang kuat di tengah pelemahan demokrasi maupun politik orang kuat yang mendominasi. "Saya presiden bagi seluruh rakyat Indonesia, dan demokrasi melindungi pluralisme. Pemerintahan saya adalah tentang harmoni dan menentang ekstremisme," ulas Jokowi.
Dikupas media internasional, begini sosok Jokowi di mata mereka
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. " Jokowi, saya cinta Anda." Begitulah seorang perempuan yang berdiri di jalan ketika iring-iringan Presiden Joko Widodo di jalanan pedesaan Lombok. Begitulah secuplik kalimat dari media Amerika Serikat (AS) The New York Times yang mengulas bagaimana terpilihnya kembali Jokowi dianggap membawa pengaruh bagi global. Dalam ulasan jurnalis Hannah Beech serta Muktita Suhartono itu, Jokowi tidak menggunakan retorika populer dalam setiap pidatonya, melainkan membahas statistik tentang infrastruktur. Meski begitu, kemenangan Jokowi dalam pilpres 17 April lalu dianggap sebagai penyeimbang kuat di tengah pelemahan demokrasi maupun politik orang kuat yang mendominasi. "Saya presiden bagi seluruh rakyat Indonesia, dan demokrasi melindungi pluralisme. Pemerintahan saya adalah tentang harmoni dan menentang ekstremisme," ulas Jokowi.