Kekeringan, Korut batal festival bir



HONG KONG. Festival bir yang rencananya akan dihelat secara rutin setiap tahun di Korea Utara (Korut) sepertinya gagal diadakan pada tahun ini.

Asal tahu saja, sejak tahun lalu, Korut memulai festival bir yang dinamakan Taedonggang Beer Festival. Tahun ini, rencananya festival bir serupa akan digelar pada 26 Juli. Namun, menurut dua perusahaan perjalanan yang mengatur wisata ke Korut, terjadi pembatalan secara tiba-tiba dari pemerintah Korut atas festival tersebut.

Kedua perusahaan tersebut, yakni Koryo Tours dan Young Pioneer Tours, mengatakan bahwa mereka menerima kabar pembatalan tersebut pada Minggu (23/7). Tidak ada alasan resmi mengenai hal tersebut. Hanya saja, Koryo Tours yang berbasis di Beijing mengatakan bahwa pembatalan itu akibat kekeringan yang melanda Korut.


"Menggelar festival bir saat ini dirasa kurang tepat," jelas Simon Cockerell, general manager Koryo.

Dia menambahkan, akan terlihat tidak elok bagi warga kelas menengah Pyongyang untuk mengadakan pesta bir, sementara ada sebagian masyarakat yang tengah berjuang melawan kekeringan.

Sekadar informasi, data Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan, Korut saat ini tengah mengalami masa kekeringan terburuk sejak 2001. Kondisi ini akan meningkatkan kemungkinan kian menipisnya bahan pangan di negara itu.

Masa kekeringan yang berkepanjangan biasanya dialami Korut saat musim tanam, yaitu periode April hingga Juni. Itu sebabnya, cadangan beras dan tepung mereka berisiko menipis.

Informasi tambahan, pabrik Taedonggang Beer didirikan pada tahun 2000, saat negara tersebut mulai pulih dari bencana kelaparan.

Pimpinan Korut saat itu, Kim Jong Il, membeli perusahaan asal Inggris -Ushers of Townbridge- pada tahun 2000. Pada waktu itu, nilai pembeliannya mencapai 1,5 juta poundsterling atau US$ 1,95 juta untuk pabrik Ushers.  

Festival bir yang dihelat tahun lalu berhasil menarik sekitar 4.500 wisatawan, baik asing maupun domestik.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie