KONTAN.CO.ID - BEIJING. Industri financial technology (fintech) dengan platform pinjaman peer to peer China bertumbangan. Tindak keras Pemerintah China terhadap praktik perbankan bayangan alias shadow banking, memicu kepanikan di industri fintech P2P lending China yang nilainya mencapai US$ 192 miliar imi. Bak efek domino, makin banyak fintech P2P lending gulung tikar. Menurut data Yingcan Group yang berbasis di Shanghai, selama bulan Juli 2018 saja, sekitar 118 platform P2P telah gagal bayar alias default. Data itu hingga 20 Juli 2017. Padahal tiga hari sebelumnya, diperkirakan hanya 57 platform P2P yang gagal bayar di bulan Juli ini. Tingkat kegagalan fintech P2P di bulan Juli ini merupakan yang tertinggi dalam dua tahun terakhir.
Dilanda kepanikan, industri fintech P2P lending China bertumbangan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Industri financial technology (fintech) dengan platform pinjaman peer to peer China bertumbangan. Tindak keras Pemerintah China terhadap praktik perbankan bayangan alias shadow banking, memicu kepanikan di industri fintech P2P lending China yang nilainya mencapai US$ 192 miliar imi. Bak efek domino, makin banyak fintech P2P lending gulung tikar. Menurut data Yingcan Group yang berbasis di Shanghai, selama bulan Juli 2018 saja, sekitar 118 platform P2P telah gagal bayar alias default. Data itu hingga 20 Juli 2017. Padahal tiga hari sebelumnya, diperkirakan hanya 57 platform P2P yang gagal bayar di bulan Juli ini. Tingkat kegagalan fintech P2P di bulan Juli ini merupakan yang tertinggi dalam dua tahun terakhir.