JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah membuka pintu bagi perusahaan emiten bursa untuk melakukan buyback saham tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terlebih dahulu. Namun, lampu hijau untuk buyback saham tersebut tidak langsung direspons oleh para emiten, salah satunya PT Intiland Development Tbk (DILD). Padahal saham DILD turun 6,6% menjadi Rp 280 pada perdagangan hari ini, Selasa (27/8) pukul 14.40 WIB. Dua bulan lalu harga saham DILD sempat menyentuh Rp 530. Archied Noto Pradono, Executive Director Capital and Investment Management DILD menjelaskan penurunan harga saham DILD juga dirasakan oleh emiten yang lain karena semua sektor IHSG sedang mendapat sentimen yang negatif. "Kalau turun tidak rasional naiknya tidak rasional. Ini di luar kendali," ungkapnya saat jumpa media di kawasan Senopati, Selasa (27/8). Archied pun menyampaikan bahwa kinerja perusahaan sejauh ini masih positif. "Rencana buyback belum. Masih kita gali analis untung rugi secara perusahaan," jelasnya. Dia pun enggan berkomentar lebih lanjut lagi soal buyback saham dengan alasan masih dalam proses pengkajian. Sebagai informasi pada paruh pertama tahun ini DILD memperoleh laba bersih sebesar Rp 140,48 miliar. Angka ini naik 75% dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 80,34 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
DILD belum terpikir buyback saham
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah membuka pintu bagi perusahaan emiten bursa untuk melakukan buyback saham tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terlebih dahulu. Namun, lampu hijau untuk buyback saham tersebut tidak langsung direspons oleh para emiten, salah satunya PT Intiland Development Tbk (DILD). Padahal saham DILD turun 6,6% menjadi Rp 280 pada perdagangan hari ini, Selasa (27/8) pukul 14.40 WIB. Dua bulan lalu harga saham DILD sempat menyentuh Rp 530. Archied Noto Pradono, Executive Director Capital and Investment Management DILD menjelaskan penurunan harga saham DILD juga dirasakan oleh emiten yang lain karena semua sektor IHSG sedang mendapat sentimen yang negatif. "Kalau turun tidak rasional naiknya tidak rasional. Ini di luar kendali," ungkapnya saat jumpa media di kawasan Senopati, Selasa (27/8). Archied pun menyampaikan bahwa kinerja perusahaan sejauh ini masih positif. "Rencana buyback belum. Masih kita gali analis untung rugi secara perusahaan," jelasnya. Dia pun enggan berkomentar lebih lanjut lagi soal buyback saham dengan alasan masih dalam proses pengkajian. Sebagai informasi pada paruh pertama tahun ini DILD memperoleh laba bersih sebesar Rp 140,48 miliar. Angka ini naik 75% dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 80,34 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News